TEMPO.CO, Florida - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan calon presiden Partai Republik, Mitt Romney, berdebat keras soal keamanan nasional, dalam debat calon Presiden Amerika Serikat putaran terakhir, Senin malam waktu setempat, (pagi ini WIB). Romney mengatakan, Amerika di bawah Presiden Obama telah membiarkan kekacauan terus melanda Timur Tengah.
Namun, Obama menuduh Romney tidak konsisten mengenai Irak dan Afganistan, dan akan membawa Amerika dalam "kepemimpinan yang salah dan sembrono". Secara pribadi, ia menyindir Romney yang datang ke Israel beberapa bulan lalu. "Setidaknya, saat saya masih kandidat, saya pergi ke Israel bukan untuk menggalang dana. Saya pergi ke Yad Vashem, museum peringatan Holocaust...," katanya.
Dalam debat itu, Romney menyoroti kematian warga sipil di Suriah, Ikhwanul Muslimin yang mengambil alih kekuasaan di Mesir, munculnya afiliasi Al-Qaeda di Afrika Utara, program nuklir Iran, dan bulan lalu: aksi demonstrasi di Libya yang berakhir rusuh dan menewaskan Duta Besar Amerika Serikat untuk negeri itu.
"Saya mengucapkan selamat atas tertangkapnya Osama bin Laden, dan memberangus kepemimpinan Al-Qaeda," kata mantan Gubernur Massachusetts itu. "Tapi kita tidak bisa hanya membunuh... Kita harus memiliki strategi yang komprehensif."
Obama membalas dengan mengatakan, ia senang Romney telah mengakui ancaman Al-Qaeda, setelah pada awal tahun ini ia menyebut Rusia sebagai musuh geopolitik nomor satu Amerika. "Gubernur, ketika bicara kebijakan luar negeri, Anda sepertinya ingin kebijakan tahun 1980-an, seperti Anda ingin mengimpor kebijakan sosial dari tahun 1950-an dan kebijakan ekonomi di tahun 1920," kata Obama.
Obama mengatakan, Romney telah mendukung invasi Irak, meskipun tahu tidak ada senjata pemusnah massal di sana. Dia juga menuduhnya menyarankan agar pasukan Amerika tetap di Irak, menentang perjanjian nuklir dengan Rusia. Bahkan ketika mereka memiliki dukungan bipartisan yang luas, Romney masih bertanya apakah Amerika harus menambah waktu untuk meninggalkan Afganistan atau tidak.
"Apa yang perlu kita lakukan sehubungan dengan Timur Tengah adalah kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan yang stabil, kepemimpinan yang tidak salah dan sembrono dalam pemetaan," kata Obama. "Dan sayangnya, itulah jenis yang Anda tawarkan selama kampanye ini."
HUFFINGTON POST | BBC | TRIP B
Berita Terkait:
Isu Luar Negeri Tutup Debat Capres AS
Ini Kota Paling Berbahaya di Amerika
Ditanya Soal Jadi Capres 2016, Ini Jawaban Hillary
Survei Debat Kedua Obama Menang
Debat Putaran Kedua, Obama Melawan Balik