TEMPO Interaktif, -Pendukung Presiden Rusia Dmitry Medvedev boleh saja kecewa, tapi keputusan pemimpin berumur 46 tahun ini sudah bulat. "Perdana Menteri Putin adalah sosok politikus yang paling berkuasa," kata Medvedev, yang rela menyerahkan kursi kepresidenan tahun depan kepada seniornya, Vladimir Putin, 58 tahun.
Hal itu dikatakan Medvedev dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional. "Popularitas beliau lebih tinggi ketimbang saya dalam jajak pendapat," katanya. "Hal ini tentu patut diperhitungkan." Jajak pendapat yang digelar Levada, sebuah lembaga riset independen, menyebutkan popularitas Putin mencapai 68 persen, sedangkan Medvedev cuma 62 persen.
Sejatinya sudah sejak dulu terendus bahwa Medvedev dan Putin akan bertukar posisi. Putin, yang masa jabatannya sebagai presiden habis pada 2007, tak mungkin dipilih lagi karena sudah menjabat selama dua periode. Kepemimpinan Medvedev selama ini pun dipuji pendukungnya. Banyak yang mengira ia bukan "boneka" Putin. Tapi fakta kini berbicara lain.
"Saya akan menyerahkan kekuasaan kepada Tuan Putin," ujar Medvedev. "Saya siap menduduki kursi perdana menteri." Sejumlah analis politik memperkirakan laju Putin ke kursi presiden pada 2012 akan berjalan mulus. Sebab, Putin dan partainya, Rusia Bersatu, menguasai Kremlin dan jagat politik di Negeri Beruang Merah.
Andai terpilih lagi, bisa dipastikan Putin akan menjabat presiden hingga 2024. Putin selama ini dianggap sebagai tokoh penyelamat sistem politik Rusia. Ia juga dianggap mampu menanggulangi aksi para pemberontak Chechnya. Pemilihan umum parlemen akan digelar pada akhir Desember ini dan dilanjutkan dengan pemilu presiden pada Maret 2012.
l NYTIMES | REUTERS | ANDREE PRIYANTO