Diserang Anonymous, ISIS Larang Anggotanya Pakai Twitter

Reporter

Kamis, 19 November 2015 04:14 WIB

Kelompok hacker yang menyebut diri "Anonymous" menyatakan perang terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan akan melakukan serangan syber secara besar-besaran menyusul serangan Paris, pada video yang dirilis 16 November 2015. REUTERS/Social Media Website

TEMPO.CO, Paris - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok teroris yang mengaku sebagai pelaku serangan teror di Paris pada akhir pekan lalu, dilaporkan telah memulai perang di dunia maya dengan musuh barunya, Anonymous.

Dalam sebuah posting di Telegram, layanan chatting serupa WhatsApp, sebuah akun diduga terkait ISIS mengirimkan pesan layanan publik kepada semua anggota ISIS yang memperingatkan mereka pada ancaman dari Anonymous. Pesan yang diunggah dalam bahasa Inggris itu juga mengkritik Anonymous yang mencoba mengancam kelompok militan tersebut.

"Para hacker #Anonymous mengancam dalam rilis video terbaru bahwa mereka akan melaksanakan operasi hack (retas) besar-besaran pada negara Islam (para idiot)," kata pesan tersebut, menurut Business Insider yang memperoleh salinan itu, dikutip dari laman Time. "Apa yang akan mereka retas?"

Selain peringatan pada anggota ISIS akan potensi ancaman Anonymous, pesan Telegram itu meliputi beberapa petunjuk bagi para anggota untuk menghindari potensi diretas. Anggota ISIS diperingatkan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual, atau VPN, agar muncul sebagai anonim di situs. Mereka juga didesak untuk tidak menggunakan Twitter dan tidak berbicara dengan siapapun yang mereka tidak kenal.

Setelah serangan teror Paris, Anonymous, kelompok peretas bertopeng, menyatakan akan menyerang ISIS, serta membokar identitas dan aktivitas mereka di dunia maya kepada publik. Laporan terbaru bahkan menyebutkan kelompok tersebut telah mengidentifikasi identitas lima perekrut ISIS dan menutup lima ribu-an lebih akun Twitter yang berhubungan dengan kelompok teror tersebut.

"Akan ada serangan cyber besar-besaran," kata seorang perwakilan Anonymous yang mengenakan Guy Fawkes, topeng organisasi, dalam sebuah video. "Perang sudah dinyatakan. Bersiaplah. Anonymous dari seluruh dunia akan memburu Anda. Anda harus tahu bahwa kami akan menemukan Anda, dan kami tidak akan membiarkan Anda lolos."

Dalam laporan Time pada 18 November 2015, dikatakan bahwa ISIS memiliki sejarah pertempuran yang panjang dengan Anonymous. Setelah serangan ISIS terhadap Charlie Hebdo pada Januari silam, Anonymous mengunggah video yang mengatakan bahwa mereka akan menyerang ISIS. Dan segera setelah itu, Anonymous berhasil menutup puluhan ribu akun Twitter yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS. Anonymous juga menutup sebuah situs kencan untuk anggota ISIS.

"Kita berharap Anonymous menargetkan anggota online ISIS dan membuat informasi anggota ISIS tersedia untuk umum," kata Ben FitzGerald, Direktur Teknologi dan Program Keamanan Nasional Center for a New American Society, kepada Fortune.

TIME.COM | MECHOS DE LAROCHA


Baca juga:
Tersangka Teroris Paris ke Pesantren Bandung, Ini Tujuannya
Kasus Setya Novanto: Ruhut: Kayak Gitu Bisa Jadi Ketua DPR

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

20 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

26 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya