Sejumlah imigran gelap asal Myanmar dan Afganistan saat berada di kantor Imigrasi Makassar kelas I, Senin (8/7) dini hari. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Essex – Penyelundupan manusia masih terus menghantui sejumlah wilayah di Eropa. Pada Sabtu, 16 Agustus 2014, kepolisian Essex, Inggris, berhasil menemukan peti kemas berisi 35 imigran gelap asal Afganistan dari kalangan minoritas Sikh di Pelabuhan Tilbury. (Baca: Kebanjiran Imigran, Eropa Kewalahan)
Mengutip laporan BBC pada hari ini, di antara 35 imigran tersebut, terdapat 13 anak berusia 1-12 tahun. Tak hanya itu, seorang pria ditemukan tewas. Sementara itu, mereka yang mengalami dehidrasi dan kedinginan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Para imigran ini diduga dibawa kapal barang yang berasal dari Belgia. Mereka kemudian dipindah ke sebuah pusat penampungan yang didirikan di dalam bangunan-bangunan di Pelabuhan Tilbury.
Sebelum dialihkan kepada petugas perbatasan Inggris, para imigran sempat mengisahkan penderitaan mereka. Pengacara Imigrasi Inggris, Harjap Singh Bhangal, mengatakan warga Sikh memang telah sejak lama mengeluhkan pelecehan yang mereka derita.
Karena banyak warga Sikh yang merasa ditekan dan diburu, mereka akhirnya meninggalkan Afganistan untuk menyelamatkan diri menuju negeri-negeri Eropa, seperti Jerman, Prancis, dan Inggris. (Foto: Mau ke Inggris, Imigran Nekat Berlayar dengan Rakit)
