Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kronologi Kekerasan Selama Sepekan di Masjid Al Aqsa

image-gnews
Warga Palestina turun ke jalan dalam demonstrasi menentang langkah-langkah keamanan baru Israel di pintu masuk kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Gaza, 21 Juli 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina turun ke jalan dalam demonstrasi menentang langkah-langkah keamanan baru Israel di pintu masuk kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Gaza, 21 Juli 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Yerusalem—Ketegangan dan kekerasan melanda kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem selama sepekan terakhir. Korban berjatuhan baik dari pihak Palestina maupun Israel hingga mengundang kecaman keras dari dunia internasional.

Rangkaian peristiwa itu berlangsung selama kurang lebih sepekan sejak 14 Juli 2017. Berikut rangkaian peristiwa yang terjadi seperti dilansir Al Monitor, Senin 24 Juli 2017:

- Serangan dan penutupan Masjid Al-Aqsa

Pada 14 Juli 2017, 3 orang Arab Israel bersenjata senapan otomatis dan pisau keluar dari kompleks Haram al-Sharif atau dikenal juga sebagai Bukit Suci bagi orang Yahudi. Mereka menembak mati 2 polisi Israel keturunan Druze yang berjaga di dekat lokasi.

Mereka kabur ke arah dalam di mana terdapat Masjid Al-Aqsa. Mereka kemudian ditembak mati oleh militer.

Orang Arab Israel adalah keturunan orang Palestina yang tetap tinggal di tanah mereka setelah terciptanya Israel pada tahun 1948.

Baca: Bentrok Demo Masjid Al Aqsa, Dua Warga Palestina Tewas Ditembak

Atas kejadian itu, Israel memutuskan menutup kompleks tersebut untuk pertama kali sejak wilayah itu diduduki Zionis 69 tahun silam.

Akibatnya, umat Muslim Palestina tidak bisa melakukan salat Jumat yang memicu kemarahan umat Muslim.

Lokasi itu tetap tertutup pada hari berikutnya, sementara bagian lain dari Kota Tua Yerusalem dalam kondisi terkurung lantaran Israel mengerahkan pencarian atas senjata lain yang diduga disembunyikan.

- Detektor metal

Pada 15 Juli, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bila lokasi itu akan dibuka pada hari berikutnya dan militer akan memasang detektor metal atau metal detector dan kamera pengawas untuk mencegah serangan lagi.

Namun ketika kompleks itu buka pada 16 Juli dengan segala perangkat keamanan tersebut, umat Muslim menolak memasuki kompleks. Kebijakan itu diartikan sebagai kontrol Israel atas lokasi itu.

Para umat Muslim pun menggelar salat berjamaah di jalanan menuju ke lokasi.

- Bentrok

Dari 16 Juli hingga 20 Juli, bentrokan sporadis terjadi setelah salat. Para muslim tetap menolak memasuki kompleks Masjid Al Aqsa yang telah dipasangi detektor metal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu insiden yang terjadi pada 18 Juli yaitu imam besar Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri, yang tertembak.

Imam tersebut baru saja selesai menunaikan salat Isya pada Selasa 18 Juli waktu setempat ketika polisi Israel mencoba membubarkan paksa para jemaah. Sabri dilaporkan terluka akibat tembakan tersebut dan telah dibawa ke ke Rumah Sakit Al Maqassid di Yerusalem timur. Tidak diketahui bagaimana kondisinya saat ini.

Pada 20 Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bergabung dengan kepemimpinan Palestina untuk mendesak Israel memindahkan detektor metal tersebut.

Meski badan keamanan Israel Shin Bet menyarankan sebaliknya, Netanyahu memutuskan untuk tetap meletakkan detektor metal tersebut di lokasi, memungkinkan polisi untuk menerapkan kebijakan dengan menggunakannya.

- Puncak bentrokan

Menjelang salat Jumat pada 21 Juli, polisi Israel membatasi orang-orang yang masuk ke dalam kompleks Kota Tua. Mereka melarang orang-orang di usia di bawah 50 tahun.

Protes keras pun terjadi dan demonstrasi tak terelakkan. Hingga pada akhirnya bentrok terjadi di sejumlah kota Tepi Barat dan berujung pada tewasnya 3 orang Palestina.

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengumumkan memutus kontak dengan Israel.

Baca: Menlu Retno Telepon Menlu AS Desak Israel Stop Kekerasan Al Aqsa

Di hari yang sama, seorang Palestina mendobrak masuk ke sebuah rumah Yahudi di Neve Tsuf di Tepi Barat dan menikam 4 orang Israel. Tiga di antaranya tewas, sedangkan seorang Palestina itu ditembak tetangga korban.

- Bentrokan lagi

Pada 22 Juli, bentrokan di Yerusalem timur dan Tepi Barat berlanjut. Ujungnya, 2 orang Palestina tewas, ketika sebuah bom bensin meledak.

Para diplomat mengatakan Dewan Keamanan PBB akan menggelar perundingan tertutup dalam 2 hari ke depan setelah Mesir, Prancis, dan Swedia menyerukan pertemuan 'untuk mendiskusikan bagaimana penanganan di Yerusalem bisa didukung.’

Pada 23 Juli, sidang kabinet Israel berkukuh mempertahankan metal detector dan bahkan memasang kamera pengawas atau CCTV di sekeliling kompleks Masjid Al Aqsa.

AL MONITOR | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

6 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

8 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

14 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

17 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

21 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

23 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.