TEMPO.CO, Kabul - Sebuah jet pribadi yang diduga membawa pulang Wakil Presiden Afganistan Abdur Rashid Dostum dari Turki dilarang mendarat di wilayah sebelah utara Afganistan, Senin malam, 17 Juli 2017, waktu setempat.
Sejumlah pejabat Afganistan, Selasa, 18 Juli 2017, mengatakan kepada media bahwa jet pribadi yang terbang ke Kota Mazar-i-Sharif diperintahkan menuju Ibu Kota Afganistan, Kabul, untuk pemeriksaan pada Senin malam waktu setempat.
Baca: Serangan Bom Mobil di Afganistan, 80 Orang Tewas, 350 Orang Luka
"Ada indikasi Dostum mencoba kembali ke Afganistan dengan jet pribadi," ucap pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya sebagaimana dikutip Al Jazeera, Rabu, 19 Juli 2017.
Setelah ditolak mendarat, pejabat ini menambahkan, pesawat yang ditumpangi Dostum dialihkan ke Turkmenistan.
Baca: Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
Dostum, seorang pemimpin berpengaruh kuat keturunan Uzbekistan dan mantan jenderal, terbang ke Turki pada Mei 2017 setelah pria 63 tahun itu dituding memerintahkan penahahan dan penyiksaan terhadap lawan politiknya.
Namun demikian, dia menolak segala tuduhan tersebut. Seorang juru bicaranya mengatakan, kepergiannya ke Turki tersebut semata-mata untuk berobat.
Seorang pejabat senior dari Partai Junbish yang dipimpin oleh Dostum membantah bahwa dia mencoba kembali ke Afganistan. Menurutnya, orang yang berada di dalam jet tersebut adalah Atta Mohammad Noor, tamu Gubernur Provinsi Balkh. Dia telah mendarat di Mazar tetapi terbang lagi menuju Turkmenistan karena jet yang ditumpangi mengalami kendala teknis.
"Jika Jenderal Dostum ingin kembali ke Afganistan, tidak ada kekuatan yang sanggup menghentikannya. Sebab beliau adalah Wakil Presiden," kata Wakil Ketua Partai Junbish, Shujauddin Shuja.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN