TEMPO.CO, Moskow – Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan segera membangun replika Gedung Parlemen Jerman era Nazi untuk digunakan anak-anak pencinta militer sebagai tempat latihan menyerang.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergeio Shoigu, mengatakan militer akan membangun replika dari gedung Reichstag di Taman Patriot. Taman ini terletak di pinggiran Kota Moskow untuk kepentingan organisasi remaja pencinta militer, Yunarmia.
Di hadapan parlemen Rusia, Shoigo menjelaskan, dia ingin anggota Yunarmia menyerang sebuah lokasi yang spesifik, bukan sesuatu yang abstrak.
“Meski tidak dibangun sesuai dengan ukuran aslinya, tapi prajurit muda bisa menyerbu gedung yang jelas, bukan menyerang sembarangan,” kata Shoigu, seperti yang dilansir Sputnik News pada 23 Februari 2017.
Yunarmia adalah pasukan anak-anak yang dibentuk berdasarkan gagasan Shoigu. Tujuannya, mendorong patriotisme dan militer kepada siswa sekolah usia remaja. Organisasi yang mengklaim beranggotakan sekitar 42 ribu anggota itu, mirip dengan JROTC di Amerika Serikat.
Shoigu menambahkan, di Taman Patriot, yang dikatakan Presiden Vladimir Putin sebagai Disneyland Militer pada 2015, juga akan dibangun replika posisi pasukan Uni Soviet di masa Perang Dunia II dan tiruan perang gerilya hutan. Selain itu, akan memamerkan berbagai jenis persenjataan dan atraksi militer.
Pendudukan gedung Reichstag adalah simbol kemenangan Uni Soviet melawan Jerman pada 9 Mei 1945 serta salah satu momen yang paling ikonik dari Perang Dunia II. Perebutan Soviet terhadap ibu kota Jerman itu, menandakan akhir dari perang di Eropa. Gambar bendera palu-arit di atas gedung ikonik Jerman itu menjadi simbol dari kemenangan Soviet pada Perang Dunia II.
Orang-orang Rusia yang mewarisi kejayaan Uni Soviet, menganggap kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II adalah simbol utama dari identitas nasional. Tanggal 9 Mei dijadikan hari libur sekuler yang paling penting di Rusia.
Pemerintah Jerman belum menanggapi pernyataan Shoigu yang dibuat di tengah meningkatnya ketegangan dalam hubungan Rusia dengan Barat terkait dengan perang di timur Ukraina, perang di Suriah dan sengketa lainnya.
SPUTNIK NEWS | DW | YON DEMA