TEMPO.CO, Paris - Calon presiden Prancis dari Partai Front Nasional, Marine Le Pen, meminta orang-orang yang memegang dua kewarganegaraan Prancis dan Israel harus memilih salah satunya. "Saya menentang kebijaksanaan dua kewarganegaraan dari negara-negara non-Eropa," katanya dalam sebuah wawancara dengan televisi, Kamis, 9 Februari 2017.
Dalam sesi wawancara selama dua jam dengan saluran televisi France2 itu, host Lea Salame menanyakan pandangan Le Pen mengenai kaum Yahudi-Prancis yang bersedia melepaskan kewarganeagaan ganda.
Le Pen menyatakan setuju. "Israel bukanlah negara Uni Eropa," jawabnya.
Politikus beraliran kanan ini menerangkan bahwa kebijaksanaanya tidak ditujukan kepada kaum Yahudi melainkan untuk pemegang dua kewarganegaraan Prancis-Israel.
"Mereka harus memilih salah satu, menjadi warga negara Prancis atau Israel."
Dia menambahkan, bagi orang-orang yang akan menanggalkan kewarganegaraan Prancis mereka tidak harus meninggalkan negeri ini.
"Prancis sangat mampu menerima kehadiran orang asing sepanjang waktu, sepanjang mereka menghormati hukum dan nilai-nilai Prancis," tuturnya.
JERUSALEM POST | CHOIRUL AMINUDDIN