TEMPO.CO, Victoria - Empat gereja dan sebuah kuil Yahudi (sinagoga) di Victoria, Texas, Amerika Serikat, ditawarkan sebagai tempat ibadah sementara warga muslim, menyusul kebakaran yang menghancurkan masjid mereka.
Seperti dilansir The Hindu, Senin, 30 Januari 2017, langkah solidaritas itu dilakukan setelah masjid yang dikenal dengan nama Pusat Islam Victoria tersebut musnah dalam kebakaran pada Sabtu dinihari waktu Amerika Serikat.
Baca: Ribuan Warga AS Berdonasi untuk Masjid Texas yang Terbakar
Beruntung, tempat ibadah tersebut dalam keadaan kosong saat kejadian sehingga tidak menyebabkan korban jiwa.
"Setidaknya empat gereja dan sebuah kuil Yahudi menawarkan rumah ibadah," kata Abe Ajrami, seorang pengurus masjid. Gary Branfman, salah seorang jemaat sinagoga B’nai Israel, mengatakan, “Insiden ini justru berhasil menyatukan semua warga.”
Seorang wanita turut menyumbangkan sajadah buatan tangan. Sedangkan seorang pria, yang memiliki truk, menawarkan kendaraannya untuk mengangkut semua sampah dan kotoran dari reruntuhan masjid.
Wali Kota Paul Polasek tidak terkejut dengan dukungan yang ditunjukkan masyarakat di Victoria. "Saya tumbuh di sini dan saya kenal semua warga di sini. Kami menjaga satu sama lain dan selalu mandiri. Saya senang," ujarnya.
Imam masjid, Shahid Hashmi, enggan berspekulasi apakah kebakaran itu adalah perbuatan yang disengaja. Namun, dia mengungkapkan, sebelumnya masjid itu pernah disatroni maling sekitar satu minggu lalu, selain pernah menjadi korban vandalisme pada 2013. Shahid, yang juga ahli bedah, mengatakan, meskipun masjid itu tidak memiliki asuransi, pihaknya menerima sumbangan melalui Internet.
Victoria Advocate melaporkan ribuan warga Amerika Serikat menyalurkan dana ke situs Gofundme.com yang dibuat khusus untuk membiayai biaya rekonstruksi bangunan itu. Sejauh ini, kontribusi sudah mencapai sekitar US$ 360 ribu (Rp 4,8 miliar) dari target US$ 450 ribu.
Kebakaran masjid di Victoria, Texas terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump meneken surat perintah melarang pengungsi dan warga dari tujuh negara muslim masuk ke Amerika Serikat. Kebakaran pertama kali diketahui kasir sebuah minimarket yang melihat api telah melalap bangunan tersebut. Pemadam kebakaran berhasil memadamkan api setelah berkobar selama empat jam.
Kepolisian di Kota Victoria, Texas, Amerika, dibantu aparat federal, seperti FBI, menyelidiki kebakaran masjid yang terjadi pada Sabtu dinihari waktu setempat itu.
THE HINDU | VICTORIA ADVOCATE | YON DEMA | SITA