TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pembicaraan melalui telepon untuk pertama kali sejak Trump dilantik sebagai Presiden pada Sabtu, 21 Januari 2017, waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Ahad, 29 Januari 2017, Kremlin menyebut kedua kepala negara melakukan pembicaraan positif, termasuk keinginan bekerja sama mengalahkan ISIS di Suriah.
"Kedua pemimpin memperlihatkan kemauan bekerja sama dengan aktif dalam memantapkan kerja sama Rusia-Amerika," kata Kremlin dalam pernyataan.
Menurut kantor kepresidenan Rusia itu, Putin dan Trump sepakat mengatur waktu dan tempat untuk menggelar pertemuan.
Dalam pembicaraan itu, Trump dan Putin mengupayakan perbaikan hubungan ekonomi dan memantapkan hubungan Amerika Serikat dengan Rusia.
Hubungan Amerika-Rusia mencapai titik terendah pasca-Perang Dingin saat Amerika berada di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Trump telah menyatakan ingin memulihkan hubungan dengan Moskow jika ia bisa berhubungan baik dengan Putin.
Pernyataan Kremlin tidak menyebut apakah Trump akan mencabut sanksi terhadap Moskow dalam pembicaraan telepon itu.
Amerika menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Rusia terkait dengan konflik di Ukraina.
Kremlin mengatakan Trump dan Putin telah sepakat membangun "kerja sama seperti mitra" dalam masalah-masalah global, seperti Ukraina, program nuklir Iran, ketegangan di Semenanjung Korea, dan konflik Israel-Arab.
Sikap Trump terhadap Rusia diamati oleh para penentangnya, yang mengatakan Trump terpilih sebagai Presiden Amerika dengan bantuan intelijen Rusia. Trump menepis tuduhan tersebut.
Bagi Putin, pencabutan sanksi oleh negara-negara Barat akan membantu perbaikan perekonomian Rusia dan menjadi prestasi yang bisa digunakan dalam pemilihan presiden tahun depan.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI