Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Maria Chin: Saya Percaya kepada People Power

Editor

Anton Septian

image-gnews
Maria Chin Abdullah: Saya Percaya kepada People Power. TEMPO/Anton Septian
Maria Chin Abdullah: Saya Percaya kepada People Power. TEMPO/Anton Septian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Maria Chin Abdullah memimpin gerakan Bersih 2.0 sejak 2013 untuk memperbaiki sistem pemilihan umum, memerangi korupsi, dan mereformasi institusi publik di Malaysia. Bulan lalu, sehari menjelang unjuk rasa kelima atau Bersih 5, Maria ditahan polisi. Selama 10 hari ia dikurung di ruang isolasi.

Perseteruan dengan Perdana Menteri Najib Abdul Razak dalam kasus aliran dana ilegal 1MDB tidak membuat perempuan 60 tahun ini surut. Maria geram melihat ada uang yang lenyap dari 1MBD. “Itu uang rakyat,” katanya.

Kepada Efri Ritonga, Anton Septian, Ayu Primasandi, dan Gadi Makitan dari Tempo, di Malaysia, Selasa, 6 Desember 2016, ibu tiga anak ini bercerita tentang perjuangan Bersih 2.0. Petikannya:


Bagaimana kronologi penahanan Anda?

Pada 18 November, atau sehari sebelum demonstrasi, polisi datang (ke Sekretariat Bersih 2.0) untuk menangkapi kami. Semua telepon genggam, komputer, dan dokumen dirampas. Saya dibawa ke Jinjang Prison. Sedangkan Mandeep Singh, Manajer Sekretariat, dibawa ke kantor polisi.

Besoknya saya dipindahkan ke kantor polisi. Saya diberi tahu dituduh melanggar Pasal 124-C Kanun Kesiksaan dan mengancam demokrasi parlementer. Polisi juga memakai Undang-Undang SOSMA atau Security Offences (Special Measures) Act 2012. Dengan undang-undang itu, seseorang bisa ditahan 48 jam tanpa pengacara, tanpa pengadilan, tanpa diberi tahu tuduhannya. Setelah 48 jam, polisi bisa menahan lagi maksimum 28 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Total yang ditahan pada hari itu 16 orang, termasuk saya. Ada mahasiswa, para penggerak demo, dan politikus. Semua dibebaskan dalam waktu singkat, kecuali saya.


Bagaimana perlakuan yang Anda terima?

Setelah 48 jam lewat, polisi menahan saya delapan hari lagi. Saya ditempatkan di sel isolasi. Tidak ada kontak dengan dunia luar, tanpa jendela, tanpa kipas angin, tanpa kasur, hanya semen dengan papan kayu. Pada hari keempat, baru mereka memberi saya kasur setelah Suruhanjaya Hak Asasi Manusia datang. Polisi juga memberi dua set baju tahanan, tapi saya tidak dapat mengganti pakaian dalam.


Apa status hukum Anda saat ini?

Polisi belum mengenakan status hukum kepada saya. Mereka masih mengumpulkan saksi. Saya memang dibebaskan dari tahanan, tapi investigasi terus berjalan. Setelah investigasi kelar, mereka bisa menuduh saya karena batas waktu investigasi 28 hari adalah 16 Desember.


Apa saja upaya aparat membungkam gerakan Bersih 2.0?

Aparat membangun citra kami terhubung dengan Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA. Mereka juga mengatakan, “Anda punya banyak uang, kenapa tidak bergerak di bidang pendidikan atau hak asasi manusia saja?” Kami tidak punya uang 3,2 miliar ringgit yang katanya dari George Soros. Kami hanya menerima uang dari Soros pada 2010-2011 (sebesar 70 ribu ringgit atau sekitar Rp 210 juta). Setelah itu kami menolak bantuan dari Soros atau pihak lain.


Bagaimana metode pengumpulan dana Bersih?

Kami membuka rekening sumbangan publik. Nilai minimum sumbangan 5 ringgit, maksimum tidak terbatas. Rata-rata masyarakat menyumbang 50-100 ringgit. Sebagian besar berasal dari dalam negeri.


Pernah mencoba berbicara kepada pemerintah?

Hal yang mengecewakan adalah anggota kabinet tutup mata terhadap korupsi. Kasus 1MDB adalah korupsi besar. Tapi semua orang di kabinet berusaha menyelamatkan diri sendiri. Kejaksaan juga menyatakan tidak ada korupsi.

Bersih menanyakan uang 2,6 miliar ringgit yang masuk ke rekening Perdana Menteri Najib Abdul Razak. Dana itu ditransfer ke rekening lain yang kami tidak tahu siapa mereka. Untuk apa uang itu? Dia tidak bisa mengatakan tidak tahu apa yang terjadi pada uang tersebut. Itu uang rakyat.


Apa tindakan komisi pemberantasan korupsi Malaysia?

Begitu mulai menyelidiki kasus ini, pejabat MACC (Malaysian Anti-Corruption Commission) ditahan polisi. Setelah itu, hasil investigasi MACC menyatakan tidak dapat mengenakan tuduhan apa pun (dalam kasus 1MDB).


Bersih 2.0 tidak didukung pejabat pemerintah dan MACC, yakin bisa berhasil?

Saya percaya pada people power. Karena itu, demonstrasi penting sebagai sumber kekuatan. Kami punya pengalaman dengan people power ketika mengusir kolonial. Kami mendapat dukungan dari mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. Dia ikut berdemonstrasi. Banyaknya uang yang dicuri di 1MDB membuat dia bertanya kepada Najib.


Strategi untuk melakukan perubahan?

Pertama, kami ingin lebih banyak generasi muda mendaftar pemilu supaya mereka bisa mengubah pemerintah. Kedua, negara ini butuh reformasi pemilihan. Saat ini tidak ada jaminan tidak adanya pemilih bayaran. Kami juga hendak membatasi masa jabatan perdana menteri.

Simak video wawancaranya:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

15 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

20 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?


Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

3 hari lalu

Tim Sarang Aerobatic Angkatan Udara India tampil di helikopter HAL Dhruv mereka selama pertunjukan terbang udara menjelang Singapore Airshow di Changi Exhibition Centre di Singapura, 18 Februari 2024. REUTERS/Edgar Su
Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.


Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

3 hari lalu

Anwar Ibrahim. REUTERS
Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

4 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?