TEMPO.CO, London - Myanmar dinobatkan sebagai negara yang paling bermurah hati di antara 145 negara di dunia. Penobatan ini bertolak belakang dengan status Myanmar yang digolongkan ke dalam negara menengah ke bawah oleh Bank Dunia.
"Mayoritas orang Myanmar sangat taat kepada Buddha Theravada. Secara teratur mereka memberikan uang untuk para biksu dan pemeliharaan candi," kata Charities Aid Foundation (CAF), seperti dilansir Asian Correspondent, pada 26 Oktober 2016.
Baca:
Duterte Persilakan Pengusaha Amerika Serikat Angkat Kaki dari Filipina
Yingluck Tuntut Jenderal Chan-ocha Usut Korupsi Saudaranya
Berdasarkan rilis yang dipublikasikan pada minggu lalu, peringkat lima besar negara paling bermurah hati di dunia adalah Myanmar, Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, dan Australia. Sedangkan Indonesia menempati posisi ke-22.
Penilaian tersebut didasari hitungan rata-rata dari tiga kategori, yaitu menolong warga asing (helping a stranger), memberi bantuan dana (donating money), dan pekerja sukarelawan (volunteering time).
Dalam ringkasan laporan, pada tingkat global terjadi peningkatan dari donasi uang yang diberikan dibanding pada 2015. "Tingkat partisipasi donasi dana meningkat dari negara berkembang sejak terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi pada 2012 dan 2013."
Lembaga amal ini menyebutkan terdapat kemungkinan mempertanyakan keakuratan survei mengingat kasus muslim Rohingya. "Pada titik ini, penting untuk diingat bahwa Indeks Negara Penolong Dunia (World Giving Index) hanya dinilai dari kegiatan amal dari populasi umum di beberapa negara. Karena itu, kami tidak berupaya merasionalkan faktor negatif dari indeks kami," tutur CAF.
Inggris menawarkan saran untuk pemerintah buat memastikan bahwa organisasi nirlaba dilindungi aturan yang adil, konsisten, dan transparan; memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memberikan dan menawarkan intensif semampu mereka; serta mempromosikan masyarakat sebagai penyalur suara yang bebas dari intervensi politik dan kampanye.
REZA SYAHPUTRA | MR