TEMPO.CO, Damaskus - Suasana di Damaskus, ibu kota Suriah, menjelang perayaan Idul Fitri, tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Pasar tradisional dan tempat perbelanjaan ramai dikunjungi warga.
"Menariknya, di Damaskus, tempat perbelanjaan dan mal baru buka setelah salat tarawih, kemudian ramai hingga menjelang sahur," tulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus dalam rilisnya pada Selasa, 5 Juli 2016.
Pusat-pusat belanja di Damaskus, seperti Pasar Hamidiye, Jisr Abyad, Hamra, Sya’laan, Salihiye, dan mal-mal, seperti Mall Town Center, Mall Qasiun, Cham City Center, dan lainnya, sesak dipenuhi para pengunjung yang berbelanja kebutuhan menjelang Lebaran.
Warga juga dapat berbelanja di bazar Idul Fitri yang banyak digelar, seperti di Orient Club. Banyak produk dijual dengan harga yang relatif lebih murah di Orient Club.
Hiruk pikuk menjelang Lebaran seolah membuat warga lupa krisis yang masih terjadi. Mereka juga melupakan segala kesedihan.
Tua-muda berbelanja pakaian untuk dipakai di hari Lebaran. Ibu-ibu rumah tangga sibuk membeli bahan pembuat kue atau penganan yang sudah jadi serta kebutuhan rumah tangga lainnya.
Adapun bapak-bapak sibuk mengantar keluarga membeli kebutuhan keluarga dan menukar uang untuk dibagikan kepada anak-anak. Arena bermain sementara juga dipasang di lapangan atau taman-taman. Berbagai kebiasaan tersebut tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, menyaksikan suasana kemeriahan persiapan menjelang Idul Fitri di Damaskus dengan blusukan membaur dengan warga yang beraktivitas tengah malam menjelang akhir Ramadan.
“Suatu pemandangan unik dan istimewa di negara yang masih dilanda krisis sejak lebih dari 5 tahun ini. Namun kegembiraan menyambut Lebaran mengalahkan suasana krisis,” kata Dubes Djoko.
Tidak hanya di pusat perbelanjaan, kegiatan ibadah keagamaan di masjid-masjid Damaskus tidak kalah semarak selama bulan suci Ramadan, terutama malam ke-27. Jemaah berbondong-bondong ke masjid menghidupkan malam lailatul qadar. Tua-muda, besar kecil, laki-laki dan perempuan semua ke masjid untuk beribadah, berdoa bersama demi keselamatan Suriah dan berakhirnya krisis sesegera mungkin. Saking banyaknya, jemaah sampai membludak ke jalanan di luar masjid.
Menurut KBRI Damaskus, begitulah kebiasaan dan suasana menjelang Lebaran di sana yang tetap semarak, tetap indah, dan tetap menarik. Anak-anak tetap harus merayakan Idul Fitri, tidak peduli dengan situasi bagaimana pun, itulah kebahagiaan menyambut dan merayakan hari raya.
NATALIA SANTI