TEMPO.CO, Meksiko City - Lebih dari 124 ekor buaya mati akibat sesak nafas karena ditumpuk saling berhimpitan satu sama lain di dalam truk ketika mereka dibawa menyeberangi Meksiko. Kantor kejaksaan lingkungan Meksiko mengatakan, 124 reptil yang ditemukan mati tersebut merupakan bagian dari 350 buaya jenis Morelet milik perusahaan satwa liar, Cocodrilos Mexicanos, terletak di barat laut pantai Pasifik, negara Sinaloa.
Perusahaan tersebut adalah penangkap satwa liar resmi dari Meksiko untuk diberikan kepada badan konsercasi. Buaya-buaya tersebut diketahui mati setelah tiba di tempat konservasi.
"Sebanyaki 124 dari 350 spesimen mati ketika mereka tiba di fasilitas konservasi satwa liar Cocodrilia di kota Chetumal, pantai Karibia," kata juru bicara konservasi, seperti yang dilansir NDTV pada 11 Februari 2016.
Dalam pernyataannya tersebut, juru bicara itu juga mengatakan, buaya mungkin mati lemas karena kekurangan oksigen. Gambar yang dirilis oleh kantor kejaksaan menunjukkan truk besar dan tumpukan buaya mati. Bahkan beberapa diantaranya mengalami patah tulang leher.
Perusahaan ini dituduh gagal untuk menjamin keamanan hewan di bawah undang-undang perlindungan satwa liar. Setelah kejadian itu, , Cocodrilos Exoticos, yang berbasis di pantai negeri Quintana Roo, bisa didenda antara US$ 193 (Rp 2,5 juta) - US$ 193 ribu (Rp 258 juta).
Situs konservasi Cocodrilia memperoleh hampir 5.000 buaya dari perusahaan Sinaloa.
NDTV|YON DEMA