TEMPO.CO, Bangkok - Sejumlah orang dari Suriah yang memiliki hubungan dengan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berdatangan ke Thailand sejak Oktober 2015. Mereka berniat menyerang orang-orang Rusia yang berwisata di Negeri Gajah Putih. Demikian bunyi dokumen intelijen Rusia yang disampaikan kepada kepolisian Thailand.
Kantor berita Reuters dalam laporannya menyebutkan, bulan lalu sejak dokumen penting itu terungkap, polisi Thailand memperketat keamanan di seluruh wilayah negeri terutama kawasan yang kerap disambangi warga Rusia.
"Peningkatan keamanan tersebut berdasarkan informasi intelijen yang disampaikan otoritas Rusia kepada pejabat keamanan Thailand. Informasi itu menyebutkan bahwa sebanyak 10 warga Suriah memasuki Thailand antara 15 - 30 Oktober 2015," tulis Reuters.
Mengutip keterangan polisi, Reuters menulis, "Warga Suriah itu bergerak secara terpisah dan melakukan perjalanan menuju Pattaya, Phuket, dan Bangkok -kawasan populer dan menjadi tujuan wisata pelancong- serta sejumlah tempat lainnya."
Thailand adalah salah satu negara yang menjadi tujuan wisata terbesar di dunia. Saat ini industri wisata di negeri itu masih lesuh menyusul serangan bom di kuil Bangkok pada Agustus 2015 yang menewaskan 20 orang dan melukai puluhan korban lainnya.
Sejak Rusia meningkatkan serangan udara yang dimulai pada akhir September 2015, sejumlah basis pertahanan ISIS di sejumlah kota yang mereka kuasai menjadi bulan-bulanan gempuran udara jet tempur Rusia. Kelompok militan ini dalam berbagai kesempatan menyatakn bertanggung jawab atas peledakan pesawat komersial Rusia, Metrojet, di Mesir pada 31 oktober 2015, yang menewaskan 224 orang termasuk awak kabin.
TIME | CHOIRUL AMINUDDIN