TEMPO.CO, California - Para saksi mata mengatakan para tersangka pelaku penembakan di pusat fasilitas difabel, The Inland Regional Center, San Bernardino, California, Rabu, 2 Desember 2015, tampak mempersiapkan diri dengan baik. Mereka mengenakan topeng ski dan membawa senapan laras panjang, lengkap dengan rompi antipeluru.
Kemudian mereka menyerbu ke dalam satu ruang konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk menyelenggarakan pesta buat pegawainya. Mereka mulai melepaskan tembakan dengan membabi buta.
Pusat fasilitas difabel tersebut adalah tempat organisasi nirlaba yang menawarkan layanan untuk orang-orang dengan gangguan perkembangan. Organisasi ini memiliki 670 pegawai dan melayani 3.000 keluarga. Bangunan berwarna merah jambu yang memiliki tiga lantai tersebut berada tak jauh dari Highway 10 yang sibuk. Tak lama setelah kejadian, beberapa helikopter terlihat terbang di atas lokasi penembakan.
Identitas dan motif pelaku penembakan masih diselidiki. Asisten Direktur FBI David Boudich mengatakan masih belum jelas apakah penembakan itu adalah serangan teror atau bukan.
Sedikitnya 14 orang tewas dan puluhan lain mengalami luka-luka dalam insiden penembakan tersebut. Kejadian tersebut terjadi pada siang hari.
Penembakan ini terjadi kurang dari satu minggu setelah seorang penembak menewaskan tiga orang dan melukai sembilan orang lain dalam penembakan membabi buta di klinik Planned Parenthood di Colorado Springs, Colorado.
Pada Oktober 2015, seseorang juga membunuh sembilan orang di sebuah kampus di Oregon. Dan Juni lalu, seseorang berkulit putih membunuh sembilan anggota jemaat gereja berkulit hitam di Carolina Selatan.
VOA INDONESIA | BBC | XINHUA | ANTARA | INGE KLARA SAFITRI