TEMPO.CO, Jakarta - Raja Yordania yang juga Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata Yordania-Arab (JAF), Abdullah II, berkunjung ke Markas Besar Angkatan Bersenjata pada Rabu, 5 Februari 2015. Ia bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Mashal Al-Zaben. Bersama sejumlah perwira tinggi militer, Raja Abdullah II membahas upaya melakukan serangan militer untuk membalas kekejaman milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap pilot tempur Yordania, Letnan Muath Kasasbeh, yang dibakar hingga tewas.
Pertemuan ini digelar sesaat setelah Raja Yordania mendarat di Amman, ibu kota Yordania, dari lawatan ke Amerika Serikat. Kawan Prabowo Subianto itu memutuskan mempersingkat lawatannya setelah menerima kabar kematian Muath. Abdullah II bersumpah akan membalas kematian pilot tempurnya itu dengan segala cara.
Abdullah II adalah pilot tempur terlatih. Kariernya dihabiskan di militer sebelum menempati kursi kerajaan. Dia pernah mengirim pasukan elitenya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan militer oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Batujajar, Bandung. Saat itu Komandan Jenderal Kopassus dijabat Prabowo Subianto.
Awal perkenalan Prabowo dengan Abdullah terjadi pada 1995. Abdullah sudah beberapa hari di Jakarta dan ingin bertemu dengan Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie, tapi pertemuan tak kunjung terjadi. Sang Pangeran mengganti pertemuan dengan Panglima ABRI Faisal Tanjung, tapi Faisal sedang di Turki.
Abdullah yang waktu itu menjabat Komandan Pasukan Khusus Yordania (SOCOM) berhasil dibujuk staf Kedutaan Besar Yordania untuk tinggal lebih lama sampai 4 Desember 1995 untuk menyaksikan pelantikan Prabowo menjadi Komandan Kopassus.
Pengangkatan itu menjadikan Prabowo lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1974 pertama yang akan meraih pangkat brigadir jenderal. Kabarnya, Abdullah sempat mengundang Prabowo untuk melihat latihan militer di Yordania.
JORDANTIMES | EVAN (PDAT, Sumber Diolah Tempo)