Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diculik di Italia, Model Inggris Akan Dijadikan Budak Seks

image-gnews
Ilustrasi penculikan/penyekapan. Shutterstock
Ilustrasi penculikan/penyekapan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, MILAN—Seorang model asal Inggris diculik dan disandera selama enam hari oleh sebuah geng di Milan, Italia  dan akan dijual secara online sebagai budak seks.

Seperti dilansir Mirror, Senin 7 Agustus 2017, Chloe Ayling, perempuan berusia 20 tahun berhasil diselamatkan oleh polisi Italia yang bekerjasama dengan polisi Inggris.

Polisi seperti dikutip media Italia melaporkan, Ayling hendak dijual melalui situs gelap seharga 300.000 Euro atau sekitar Rp4,7 miliar untuk dijadikan budak seks.

Insiden penculikan ini berawal ketika Ayling mendatangi rumah penculiknya di Milan setelah menanggapi sebuah tawaran pemotretan yang ternyata palsu.

Baca: Budak Seks Jepang Warga Filipina Tuntut Kompensasi

”Seseorang yang memakai sarung tangan hitam datang dari belakang dan meletakkan satu tangan di leher saya dan satu lagi di mulut saya agar tak menjerit,” kata Ayling dalam pernyataan kepada polisi.

”Orang kedua yang memakai masker hitam memberi saya suntikan di lengan kanan, sehingga saya kehilangan kesadaran,” ujar Ayling.

”Ketika terbangun saya berada di bagasi mobil dengan pergelangan tangan dan pergelangan kaki diborgol, pita perekat di mulut saya, saya berada di dalam koper dan hanya bisa bernapas melalui lubang kecil,” imbuh dia.

Wanita itu dibawa ke sebuah rumah pertanian di Borgial di Lemie, dekat Turin, tempat dia disandera selama enam hari.

Berdasarkan laporan media Inggris, satu-satunya orang yang ditangkap sejauh ini adalah Lukasz Herba, anggota geng penculik berkebangsaan Polandia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ayling, Herba mengatakan kepadanya bahwa dia telah mendapatkan 15 juta euro selama lima tahun dari menjual wanita. Kebanyakan perempuan itu dijual ke negara-negara Arab.

Tersangka ditangkap saat dia membawa model tersebut ke konsulat Inggris di Milan. Dia awalnya mengklaim bahwa dia adalah bagian dari sebuah organisasi bernama “Black Death”, yang beroperasi di website gelap, bagian dari internet yang orang dapat gunakan secara anonim.

Herba juga mengklaim bahwa dia telah dibayar untuk menculik wanita tersebut oleh tiga orang Rumania yang berbasis di Birmingham.

Francesco Pesce, pengacara model tersebut, mengatakan bahwa kliennya sangat berani saat datang ke studio palsu di Milan dan rumah tempat dia disandera.

”Pasti mengerikan sendirian di rumah ini dikurung oleh orang asing di (negeri) antah berantah, dia diberitahu akan dijual, itu menakutkan,” tutur Pesce.

Pihak berwenang di Italia, Polandia dan Inggris sedang menyelidiki kasus tersebut. Mereka percaya tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk pembebasan Ayling.

Laporan lain menyatakan, model Inggris yang diculik ini akan dijual sebagai budak seks dan diumpankan ke harimau saat pembelinya merasa bosan kepadanya.

MIRROR | TELEGRAPH | IB TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

19 jam lalu

Jendela wine atau buchette del vino di Florence, Italia. Lubang kecil ini digunakan untuk membeli wine pada abad ke-16, kembali populer saat pandemi Covid-19. (Instagram/@babaefirenze)
Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

8 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

8 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

13 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

15 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

16 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

17 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

20 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?