TEMPO.CO, Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak Amerika Serikat segera membatalkan keputusannya mempersenjatai militan Kurdi Suriah karena mereka dianggap kelompok teror.
"Saya berharap sangat banyak bahwa kesalahan ini akan segera dikoreksi," kata Erdogan usai Washington mengumumkan akan mempersenjatai Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dalam perang melawan militan lain di Suriah.
Erdogan berjanji akan menyampaikan kekhawatirannya itu dalam pertemuannya dengan Presiden Donald Trump di Washington pada 16 Mei 2017.
Setelah Trump setuju mengirimkan senjata kepada Kurdi guna mengambil alih Kota Raqqa, Suriah, Erdogan mengatakan dalam acara jumpa pers bahwa dia yakin sekutu Turki itu akan berpihak kepada Ankara bukan kepada organisasi teroris.
Turki memandang milisi Kurdi YPG yang ada di Suriah adalah jelmaan organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang melakukan pemberontakan di sebelah tenggara Turki sejak 1984.
Mereka dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Eropa.
"Suplai senjata kepada YPG sangat tidak bisa diterima," kata Wakil Perdana Menteri Nurettin Canikli kepada televisi Haber, Rabu.
"Saya berharap kesalahan kemarin diperbaiki," ujarnya.
Sementara itu, bos Pentagon Jim Mattis mengatakan bahwa diinya sangat yakin AS dapat menghilangkan kekhawatiran Turki atas keputusan tersebut.
"Kami akan memperkuat kerjasama dengan Turki untuk mendukung keamanan wilayah perbatasannya du selatan," ucap Mattis dalam jumpa pers di Lithuania.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN