TEMPO.CO, Teheran - Ulama konservatif Iran, Ebrahim Raisi, mendaftarkan diri menjadi calon Presiden Iran pada pemilihan umum yang digelar 19 Mei 2017.
Sebelumnya, Raisi yang disegani di Iran ini pernah mencalonkan diri menjadi Pemimpin Agung Iran, namun kalah bersaing dengan Ayatullah Ali Khamenei. Namun demikian, menurut laporan kantor berita IRNA, ulama dari kelompok garis keras ini sekutu dekat Ali Khamenei.
Baca juga: Ahmadinejad Kembali Bertarung di Pemilihan Presiden Iran 2017
"Menurut pandangannya, Iran telah menderita penyakit kronis struktural dan tradisi manajerial yang salah," tulis Associated Press.
Kelompok garis keras Iran berharap Raisi menantang petahana Presiden Hassan Rouhani yang diperkirakan akan maju untuk jabatan kedua kalinya.
Dalam sebuah pernyataan, Raisi mengatakan, "Langkah pertama untuk perubahan adalah membentuk pemerintahan yang kuat dan sadar melayani masyarakat serta memerangi diskriminasi, kemiskinan dan korupsi."
Baca juga: 100 Orang Daftar Calon Presiden Iran, Termuda Berusia 18 Tahun
Pada 2016, Ayatullah Ali Khamenei menujuk Raisi sebagai Kepala Yayasan Amal Imam Reza yang memiliki konglomerasi bisnis besar dan wakaf di Iran.
Raisi, 56 tahun, juga menjabat sebagai pimpinan Astan quds Razavi. sebuah lembaga amal terkaya di dunia Islam. Lembaga ini bertanggung jawab atas tempat suci Iran.
ASSOCIATED PRESS | GUARDIAN | CHOIRUL AMINUDDIN