Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Referendum Turki di Australia, Oposisi Erdogan Mengaku Ditekan  

image-gnews
Seorang wanita Australia Turki memberikan suara ke dalam kotak suara. Abc.net.au/Danuta Kozaki
Seorang wanita Australia Turki memberikan suara ke dalam kotak suara. Abc.net.au/Danuta Kozaki
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Selain di Eropa, referendum nasional Turki juga dilaksanakan di Australia, mengingat banyaknya warga Negeri Kanguru yang memiliki paspor Turki.

Seperti dilansir ABC News, Ahad 9 April 2017, sekitar 22 ribu orang Turki yang mempunyai hak pilih, diyakini telah mengikuti referendum perubahan kontitusi di Australia.

Ada yang setuju dan tidak setuju terhadap perubahan undang-undang dasar tersebut.

Baca: Warga Turki Antusias Ikuti Referendum Nasional di Belanda

Namun, sejumlah orang berani menyatakan penolakan terhadap perubahan itu, mengaku memperoleh tekanan dari Ankara. Pemerintah Turki, menurut mereka memaksa agar menyetujui perubahan konstitusi.

Alan Yildiz dari Melbourne yang dikenal sebagai pendukung partai oposisi terkemuka Turki, Partai Rakyat Republik atau CHP, mengatakan ada tekanan melalui media sosial dari beberapa orang yang mendukung perubahan itu.

Menurutnya mereka sengaja mengintimidasi orang-orang yang khawatir tentang perubahan yang diusulkan.

Tapi Ibrahim Gocol juga dari Melbourne, pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan atau AKP yang mendukung Recep Tayyip Erdogan mengatakan referendum di Australia berlangsung lancar.

"Dari sudut pandang saya, sekitar dua pertiga penduduk Turki di Australia akan memilih 'ya' dalam referendum," ujar Gocol, seperti yang dilansir ABC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Parlemen Golkan Konstitusi Baru, Turki Referendum April Ini

Pendapat serupa juga dikemukan oleh perwakilan pemerintah Turki di Australia.

Dalam hukum Turki, penduduknya diberi kebebasan untuk memiliki dua kewarganegaraan atau kewarganegaraan ganda. Jadi meski telah tinggal di luar negeri, warga Turki tetap memiliki hak politik di negara asalnya.

Konsulat Turki di Melbourne mengatakan ada sekitar 3 juta orang ekspatriat Turki di negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, Jerman dan Belanda, dengan 120 kedutaan besar dan konsulat di seluruh dunia.

Mereka diharapkan akan berpartisipasi dalam referendum dimana akan memberikan kekuasaan yang lebih luas kepada Erdogan. Selain memperpanjang masa kepemimpinan Erdogan hingga 2029.

Referendum di Turki sendiri baru akan berlangsung pada 16 April mendatang.

ABC NEWS | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

6 jam lalu

Pakar dari Indonesia dan Australia pada 30 April 2024 membahas dekarbonisasi dalam sebuah acara diskusi yang diadakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi


Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

9 jam lalu

Situs bersejarah Bathrust Lighthouse di Pulau Rottnest, Perth, Australia Barat, Minggu 28 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.


Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Suasana jantung kota Perth, Australia, Jumat 26 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle


Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, kedua dari kanan, bergabung bersama Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia dalam seminar internasional pertama mereka di Jakarta pada tanggal 26 April.
Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

9 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

9 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.