TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke negara-negara Asia-Pasifik yakni Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Maladewa, Jepang dan Cina memunculkan analisa tentang apa yang mau dicari Raja Salman di Asia dan apa pentingnya kawasan ini bagi Arab Saudi.
Apa pentingnya Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Maladewa bagi Raja Salman dan Arab Saudi?
1.Malaysia, Indonesia, Brunei dan Maladewa memiliki populasi muslim Sunni mayoritas. Keempat negara ini juga anggota Organisasi Kerja Sama negara-negara Islam (OKI). Saudi merupakan negara muslim Sunni.
2. Selama ini muncul persepsi luas dan spekulasi bahwa Arab Saudi berperan dalam pembentukan kelompok-kelompok Sunni bersenjata selama beberapa dekade termasuk membentuk kelompok teroris al-Qaeda dan ISIS. Saudi melalui lawatan raja Salman dan rombongan ingin menunjukkan posisinya sebagai negara yang menentang terorisme. Tahun lalu, Riyadh mendeklarasikan pendirian Aliansi Militer Islam untuk menyatukan negara-negara mayoritas muslim untuk bersama-sama memberangus ISIS.
3.Raja Salman akan membangun semacam kerja sama pan-Islam untuk memerangi teror di kawasan. Bersamaan itu, Saudi menjalankan agenda bilateralnya di bidang ekonomi. Dalam kunjungan ke Indonesia misalnya, Saudi diperkirakan akan menginvestasikan dana sebesar US$ 25 miliar. Saat raja Salman berkunjung ke Malaysia sebelum ke Indonesia, Petronas dan Aramco menandatangani kesepakatan investai senilai US$ 7 miliar.
4.Kunjungan raja Salman dan rombongannya ke empat negara mayoritas muslim sunni ini juga untuk memberi pesan agar tidak membangun hubungan erat dengan Iran, negara muslim Syiah. Mengutip Al Arabiya, kunjungan raja Salman tidak hanya berkaitan dengan investasi di bidang energi dan memberangus terorisme, namun juga untuk mengisolasi Iran dari negara-negara Asia yang menjadi mitra Saudi. Saudi merangkul Malaysia dan Indonesia secara khusus untuk melemahkan pengaruh Iran di kawasan Asia Tenggara. Untuk Indonesia, kunjungan raja Saudi ini merupakan yang pertama sejak 47 tahun lamanya.
Apa pentingnya Cina dan Jepang bagi Saudi?
1. Raja Salman untuk pertama kali melakukan kunjungan dengan membawa rombongan besar ke negara-negara Asia-Pasifik sejak ia naik tahta jadi raja Arab Saudi 2015, mengutip Al Jazeera, 1 Maret 2017.
2. Menurut media Saudi, kunjungan Raja Salman utamanya untuk bidang energi dan investasi.
3. Di Cina dan Jepang, Raja Salman akan fokus pada komitmen rencana jangka panjang Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pendapatan dari minyak. Oleh karena itu Riyadh butuh mitra dan investor di wilayah Asia Pasifik.
4. Peran pangeran Mohammed bin Salman yang merancang Rencana Transformasi Nasional menjadi penting dalam kunjungan ke Cina dan Jepang. Pangeran muda yang ambisius dan sebagai wakil putra mahkota telah mempersiapkan 350 target untuk lembaga-lembaga pemerintah Saudi yang terlibat langsung dengan investasi di luar negeri.
5. Pangeran Mohammed bin Salman yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan Saudi diperkirakan akan mendapat jaminan dari Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mendukung investasi kerajaan Saudi itu. Sebagai catatan, Cina telah menyalip Amerika Serikat sebagai negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia pada Oktober 2016.
6. Di Cina dan Jepang, Pangeran Mohammed bin Salman akan menawarkan saham (IPO) Aramco, perusahaan minyak raksasa Saudi.
7. Khusus Cina, Arab Saudi ingin meningkatkan kemitraannya dengan Cina setelah ketidakpastian hubungan Saudi dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Raja Salman ingin Cina sebagai negara yang memiliki hak veto di PBB ikut memberikan peran untuk menekan Iran, musuh bebuyutan Saudi.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | MARIA RITA
Video Terkait: