Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Alat Militer Korea Utara Beroperasi di Malaysia

image-gnews
Pandangan kantor bangunan perumahan Glocom di Brickfields, Kuala Lumpur. Reuters
Pandangan kantor bangunan perumahan Glocom di Brickfields, Kuala Lumpur. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Perusahaan Korea Utara yang menjual alat-alat militer, Glocom,  mendirikan kantor cabang di Malaysia. Glocom, singkatan dari Global Communications Co, berlokasi di lantai dua di satu gedung di kawasan yang disebut "Little India" di Malaysia.

Menurut Reuters, Glocom pernah membuat iklan penjualan lebih dari 30 sistem radio untuk lembaga militer dan paramiliter melalui situsnya di Malaysia, glocom.com.my.

Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-nam Didalangi 2 Kementerian Korea Utara

Sebelum website glocom.com.my dihapus tahun lalu, situs itu menyebutkan alamat Glocom Malaysia berlokasi  di Litte India. Namun, saat dicek, tidak ada informasi soal perusahaan itu. Bahkan nama perusahaan itu tidak ditemukan di Malaysia.

Menurut Reuters, Glocom dikendalikan oleh agen intelijen Korea Utara di luar negeri yakni Reconnaissance General Bureau. Bisnis perusahaan itu adalah menjual perlengkapan radio perang.  Apa yang dilakukan Glocom sebenarnya telah melanggar sanksi yang dikeluarkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara.

Berdasarkan website dan dokumen perusahaan yang terdaftar, situs Glocom tahun 2009 memuat informasi tentang dua perusahaan Malaysia dikendalikan oleh direktur dan pemilik saham warga Korea Utara.

Baca juga: Kena Racun VX, Kim Jong-nam Diduga Tewas dalam 20 Menit  

Glocom dioperasikan oleh Pan Systems, perusahaan Korea Utara yang berkantor cabang di Singapura. Informasi ini terdapat dalam laporan PBB yang mengutip faktur penjualan dan informasi lainnya.

Managing Direktur Pan Siystems di Singapura, Louis Low menjelaskan perusahaannya dulu pernah punya kantor di Pyongyang, ibukota Korea Utara tahun 1996. Namun, kantor itu kemudian ditutup pada tahun 2010. Sejak itu Pan Systems tidak punya hubungan bisnis lagi dengan Korea Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, menurut laporan PBB, Pan Systems Pyongyang memiliki rekening bank, perusahaan dan agen intelijen kebanyakan berkantor di Cina dan Malaysia. Perusahaan ini membeli komponen radio dan kemudian merakit dan menjualnya.

Menurut laporan PBB, satu dari beberapa direktur Pan Systems Pyongyang, Ryang Su-nyo, kerap berkunjung ke Malaysia dan Singapura untuk bertemu dengan perwakilan Pan Systems.

Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-nam, 12 Fakta Penting Ihwal Siti Aisyah  

Dalam satu perjalanan ke Malaysia pada Februari 2014, menurut seorang sumber, Ryang Su-nyo dan dua warga Korea Utara lainnya ditahan atas dugaan menyelundupkan uang US$ 450.000 atau sekitar Rp 6 miliar melalui bandara khusus maskapai berbiaya murah di Kuala Lumpur.

Ketiga warga negara Korea Utara itu mengaku kepada aparat Malaysia bahwa mereka bekerja untuk Pan Systems dan uang yang akan diselundupkan itu merupakan milik Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur.

Seminggu kemudian, ketiga warga Korea Utara itu diizinkan pulang setelah Kejaksaan Agung Malaysia memutuskan tidak mengajukan dakwaan karena bukti tidak cukup kuat. Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur kemudian membenarkan sebagai pemilik uang.

REUTERS | THE STAR | MARIA RITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Suasana pembangunan jalan di istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.


KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

Suasana restoran KFC akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.


8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Eagle's Nest SkyWalk di Langkawi, Malaysia, skywalk terpanjang di dunia. Instagram.com/@langkawiskycab
Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk


Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.