TEMPO.CO, Mosul-Pertempuran antara pasukan pemerintah Irak dan kelompok ISIS telah menghancurkan Kebun binatang Nour Park di Mosul yang selama ini dikenal sebagai rumah bagi hewan-hewan eksotis dan burung-burung tropis.
Tinggal dua ekor hewan yang menghuni Kebun binatang Nour Park, yakni singa dan beruang. Kedua hewan ini pun mengalami kekurangan gizi disebabkan pasokan makanan dan tidak ada orang yang merawatnya seperti sebelum perang menghantam Mosul.
Baca juga:
Bergabung dengan ISIS, Bekas Pemain Futsal Belgia Tewas di Suriah
Dituding Bantu Militer, ISIS Eksekusi 5 Warga Mesir
ISIS Culik 385 Warga Sipil di Irak
ISIS selama pertempuran menggunakan Kebun binatang Nour Park di Mosul sebagai lahan pertempuran dengan pasukan pemerintah Irak. Sehingga sejak tiga bulan pertama pertempuran pecah di Mosul, hewan-hewan tewas terkena terjangan peluru tajam. Hewan-hewan ini ada yang menderita luka, ketakutan, melarikan diri hingga tewas kelaparan.
"Hewan-hewan di sini mengalami saat-saat yang berat, seperti kami. Mereka sangat ketakutan seperti kami, terluka seperti kami, dan terbunuh seperti kami. Kami dulu membersihkan semua tempat ini setiap hari dan dokter hewan berkunjung seperti minggu, namun saat perang dimulai, kami tak dapat datang ke sini, pertama kami takut dengan Daesh (ISIS) dan lalu karena kami ketakutan dengan pertempuran itu, setiap hari ada bom, tembakan mortir dan drone (pesawat tidak berawak)," kata Huther, 25 tahun, penjaga Kebun binatang Mosul, mengutip Daily Mail, 10 Februari 2017.
Organisasi Kurdis untuk Perlindungan Hak-hak Hewan datang menyelamatkan hewan-hewan di Kebun binatang Nour Park Mosul. Mereka berusaha menyelamatkan dua hewan yang tersisa, singa dan beruang.
Seorang pedagang daging penduduk Mosul memberi makan kedua hewan ini. Anak-anak berkunjung secara rutin untuk memberikan makanan buahan-buahan seperti apel dan sayuran kepada kedua hewan itu. Seorang sukarelawan membantu memberikan makanan kepada hewan-hewan itu.
Abu Umar, manajer Taman Mumtaz al-Nour Park menuturkan, dulunya taman ini sangat indah dan dikunjungi banyak orang. Ia menginvestasikan uangnya sebanyak 250 juta dinar Irak atau setara Rp 2,82 miliar untuk merawat taman ini. Namun, ujarnya, dalam hitungan beberapa bulan taman ini hancur gara-gara perang.
"Kami sungguh-sungguh membutuhkan para dokter hewan dan para relawan hewan untuk datang dan membantu dua hewan ini," kata Abu Umar.
Selain itu, Abu Umar, berharap apertolongan segera orang-orang yang membantu mereka untuk melindungi anak-anak yang bermain di taman agar tidak terkena tembakan rudal.
DAILY MAIL | MARIA RITA