Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

image-gnews
Seorang pria suku Dinka memegang senapan AK 47 buatan Rusia di depan sapi-sapinya di kamp penggembala ternak di Rumbek, ibukota Negara bagian Lakes, Sudan, 14 Desember. REUTERS/Goran Tomasevic
Seorang pria suku Dinka memegang senapan AK 47 buatan Rusia di depan sapi-sapinya di kamp penggembala ternak di Rumbek, ibukota Negara bagian Lakes, Sudan, 14 Desember. REUTERS/Goran Tomasevic
Iklan

TEMPO.CO, Rumbek - Selama berabad-abad, perampokan hewan ternak telah menjadi masalah di antara komunitas penggembala di Sudan Selatan.

Kondisi tersebut dipicu pula oleh konflik yang berlangsung bertahun-tahun membuat pencurian hewan ternak membahayakan, anak-anak muda di sana menggunakan senjata api dan kampak dalam aksinya.

Beberapa organisasi lokal yang ditemui Al Jazeera mengatakan, lebih dari 5.000 warga sipil tewas akibat perampokan hewan sejak Sudan Selatan merdeka pada 2011.

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

"Anak-anak kami tewas dibunuh," kata Rebeca Apien, seorang warga desa kepada Al Jazeera. "Kami dulu tinggal di kandang ternak bersama anak-anak kami tetapi sekarang kami kehilangan mereka karena penggerebekan."

Dengan populasi diperkirakan melebih jumlah penduduk sipil di negara tersebut, sapi dianggap sebagai kekayaan berjalan, khususnya di antara para penggembala.

Menurut sejumlah organisasi, perampokan hewan ternak itu kian meningkat saat musim kering. Pemerintah berusaha menghentikan kekerasan, tapi diakui sangat susah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal itu disebabkan para pemilik hewan ternak sebagian besar tinggal di daerah terpencil sehingga pemerintah sulit menjangkau mereka. Aparat pemerintah juga kerap dapat ancaman senjata api dari perampok.

"Jumlah senjata api yang dimiliki oleh warga masyarakat lebih banyak daripada yang kami miliki," kata Mayor Jenderal Nichola Dimo, Kepala Kepolisian Rumbek.

Dia menambahkan, "Di sana, banyak pemuda bersenjata. Jika polisi hanya terdiri dari satu atau dua regu mereka tak sanggup menghadapi."

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari Seribu Anak-anak di Kamp Pengungsian di Sudan Meninggal

4 hari lalu

Rawda Mohammed Ismail, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, mengipasi anaknya Abdelerrahman Bakr, yang menderita kekurangan gizi, di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Lebih dari Seribu Anak-anak di Kamp Pengungsian di Sudan Meninggal

Lebih dari 1.200 anak-anak usia di bawah lima tahun meninggal di sejumlah kamp pengungsian di Sudan karena wabah campak dan gizi buruk akut


Dinyatakan Persona Non Grata, Utusan Khusus PBB untuk Sudan Mundur

10 hari lalu

Perwakilan Khusus PBB di Sudan Volker Perthes berbicara saat konferensi pers di Khartoum, Sudan 10 Januari 2022. REUTERS/El Tayeb Siddi
Dinyatakan Persona Non Grata, Utusan Khusus PBB untuk Sudan Mundur

Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes mengundurkan diri, lebih dari tiga bulan setelah Sudan menyatakan dia persona non grata


Serangan Udara Tewaskan 40 Warga Sipil di Pasar Ibu Kota Sudan

14 hari lalu

Salwa Ibraheem Hassan, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina, di wilayah Darfur Sudan, duduk di samping putrinya Mihrab Abdullah yang menderita malnutrisi di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Serangan Udara Tewaskan 40 Warga Sipil di Pasar Ibu Kota Sudan

Ini adalah insiden tunggal terbesar yang menyebabkan kematian warga sipil dalam perang saudara di Sudan


Serangan Terbaru Tentara Sudan Tewaskan Setidaknya 32 Warga Sipil

17 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan berdiri di antara pasukan, di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar yang dirilis pada 30 Mei 2023. Angkatan Bersenjata Sudan/Handout via REUTERS/
Serangan Terbaru Tentara Sudan Tewaskan Setidaknya 32 Warga Sipil

Jumlah ini adalah yang tertinggi dalam satu hari sejak pertempuran Tentara Sudan melawan Milisi RSF pecah pada April.


Ucapan Duta Besar Amerika Serikat untuk Sudan Dikomplain

27 hari lalu

Anak-anak Sudan, yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, berbaris untuk menerima porsi beras dari relawan Palang Merah di Ourang di pinggiran Adre, Chad 25 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Ucapan Duta Besar Amerika Serikat untuk Sudan Dikomplain

Kementerian Luar Negeri Sudan mengutuk ucapan Duta Besar Amerika Serikat untuk Sudan karena menyebut tidak ada pihak yang cocok memimpin Sudan


19 Relawan Gugur dalam Konflik di Sudan

37 hari lalu

Anak-anak Sudan, yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, berbaris untuk menerima porsi beras dari relawan Palang Merah di Ourang di pinggiran Adre, Chad 25 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
19 Relawan Gugur dalam Konflik di Sudan

PBB menungkap sejak konflik meletup pertengahan April 2023, total sudah 19 relawan meninggal dalam 17 serangan berbeda.


Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

39 hari lalu

Salwa Ibraheem Hassan, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina, di wilayah Darfur Sudan, duduk di samping putrinya Mihrab Abdullah yang menderita malnutrisi di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

Perang Sudan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan 40 persen warganya kelaparan.


Wilayah Udara di Sudan Timur Sudah Dibuka Kembali

39 hari lalu

Anak pengungsi Sudan yang melarikan diri dari kekerasan etnis di wilayah Darfur, duduk di atas barang-barang keluarganya di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 14 Mei 2023. REUTERS/Zohra  Bensemra
Wilayah Udara di Sudan Timur Sudah Dibuka Kembali

Penerbangan Sipil Sudan mengkonfirmasi telah membuka kembali wilayah udara bagian timur Sudan untuk lalu lintas udara.


Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

39 hari lalu

Anak pengungsi Sudan yang melarikan diri dari kekerasan etnis di wilayah Darfur, duduk di atas barang-barang keluarganya di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 14 Mei 2023. REUTERS/Zohra  Bensemra
Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 1 juta orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara-negara tetangga.


Arab Saudi Kirim Bantuan Makanan untuk Warga Sudan

42 hari lalu

Saouzane Souleman, seorang gadis Sudan yang melarikan diri bersama keluarganya dari konflik di Geneina, di wilayah Darfur Sudan, menderita kekurangan gizi di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Arab Saudi Kirim Bantuan Makanan untuk Warga Sudan

Arab Saudi mendistribusikan 49 ton dan 840 kilogram bantuan makanan ke Sudan yang sekarang sedang dikoyak perang.