TEMPO.CO, Kairo - Pihak berwenang Mesir mengizinkan barang kebtuhan rumah tangga dan material bangunan masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah.
Menurut laporan kantor berita Jerman, DPA, mengutip keterangan Menteri Ekonomi Gaza, Abdel-Fattah Abu Moussa, barang yang boleh masuk itu antara lain semen, besi, gandum, makanan dan obat-obatan.
Izin ini keluar satu hari setelah delegasi dari Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikuasai Hamas sejak 2007 tiba di Kairo untuk mendiskusikan kawasan perbatasan dengan pejabat Mesir.
"Mesir membuka perbatasan Rafah pada Sabtu, 28 Januari 2017, demi alasan kemanusiaan," tulis Ahram, Rabu, 1 Februari 2017.
Salah seorang pejabat media di Palestina, Wael Abu-Omar, mengatakan, otoritas Mesir memberikan izin selama empat hari bagi 2.624 warga Palestina memasuki wilayah Mesir melalui perbatasan Rafah untuk alasan kemanusiaan.
Abu Omar menjelaskan, izin yang dikeluarkan pemerintah Mesir atas masuknya barang-barang tersebut dapat mengurangi dampak blokade Israel yang diterapkan di Jalur Gaza sejak 2006.
Lintas batas Rafah ditutup oleh Mesir selama beberapa tahun untuk alasan keamanan, namun secara periodik dibuka demi kemanusiaan.
AHRAM | ONLINE