TEMPO.CO, Jeddah - Seluruh warga Uni Emira Arab dilarang melakukan perjalanan ke Turki menyusul serangan mematikan terhadap klub malam Reina di Istanbul. Serangan yang diakui dilakukan ISIS itu setidaknya menewaskan 39 orang.
Menurut perkiraan pengamat wisata, industri pariwisata Turki bakal terjun bebas setelah terjadi serangan yang menyasar klub kaum jetset pada malam pergantian tahun.
Baca Juga:
Demi menjaga keamanan, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA pada Senin, 2 Januari 2017, mengeluarkan maklumat pelarangan terhadap seluruh warganya bepergian ke Turki pasca-serangan di malam tahun baru.
"Seluruh warga UEA diminta menghindari perjalanan menuju Turki untuk sementara waktu sambil menunggu pemberitahuan lebih lanjut," demikian pengumuman Kementerian Luar Negeri seperti dikutip Arab News, Selasa, 3 Januari 2017.
Kantor berita Turki, Anadolu, dalam pemberitaannya menyebutkan 25 orang yang tewas di klub malam Reina, yang berada di Jembatan Bosphorus, terdiri dari warga asing, di antaranya Arab Saudi, Libanon, Maroko, Libya, Israel, India, dan Kanada.
Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pelaku, seorang pria, melakukan aksinya sendiri.
ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN