Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu RI dan Bangladesh Bahas Pengungsi Rohingya

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Menlu Retno Marsudi saat mengunjungi kamp pengungsi di perbatasan Bangladesh dan Myanmar, 20 Desember 2016. Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Marsudi saat mengunjungi kamp pengungsi di perbatasan Bangladesh dan Myanmar, 20 Desember 2016. Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah pengungsi Rohingya turut dibahas dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  dan Menlu Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, 20 Desember 20016.

Bangladesh dialiri sekitar 30 ribu pengungsi dari negara bagian Rakhine, Myanmar pasca kekerasan yang terjadi di tetangganya tersebut. Menlu Retno mengunjungi Dhaka setelah menghadiri pertemuan tingkat menteri ASEAN yang membahas situasi di Rakhine tersebut.

Dalam pertemuannya dengan Mahmoud Ali,  Retno menyorot pentingnya Bangladesh dan Myanmar menjaga hubungan baik, dan mendukung pengelolaan perbatasan kedua negara tersebut.

“Hubungan dan komunikasi baik antara Myanmar dan Bangladesh kunci dari pengelolaan isu pengungsi di perbatasan kedua negara,” ujar Retno.

Retno, dalam hal itu juga menyarankan penguatan komunikasi antara Myanmar dan Bangladesh. Retno pun menyampaikan pesan State Counsellor Myanmar Aung San Suu Kyi, yang menyebut akan segera mengirim utusan khusus ke Bangladesh, yang langsung disambut baik oleh Menlu Mahmood.

Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan niat Indonesia untuk meningkatkan kerjasama bilateral, khususnya di bidang perdagangan dan investasi dengan Bangladesh. Pertemuan itu dilakukan Retno pada Selasa kemarin, 20 Desember 2016, setelah menghadiri ASEAN Retreat di Yangon, Myanmar.

“Kerjasama Indonesia dan Bangladesh lebih dari kepentingan bilateral, penting juga dalam penanganan masalah pengungsi di kawasan,” kata Retno di Dhaka, ibu kota Bangladesh, lewat keterangan tertulis Kemlu RI.

Retno pun menyampaikan bahwa transaksi perdagangan kedua negara mencapai sekitar US$ 1.4 miliar pada 2015, dan masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan. Total populasi pasar kedua negara mencapai lebih dari 400 juta orang. “Masih banyak peluang kerja sama ekonomi yang belum dimanfaatkan. Kita harus galakan diplomasi ekonomi kita di Bangladesh,” kata Retno.

Retno yang juga adalah Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) periode 2016-2017 mengapresiasi pemerintahan Bangladesh yang telah mendukung berbagai upaya Indonesia, dalam penguatan kerjasama di wilayah Samudera Hindia. Dia sekaligus menyampaikan undangan Pertemuan Menlu IORA yang akan dilakukan Maret 2017 mendatang.

Setelah bilateral itu, Retno dan Mahmood pun sempat mendapatkan briefing dari wakil United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization of Migration di Dhaka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil UNHCR dan IOM menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam menangani pengungsi yang jumlahnya telah melebihi kapasitas penampungan mereka.

Disampaikan juga sejak terjadinya ketegangan di Rakhine State pada 9 Oktober lalu, telah terjadi peningkatan jumlah pengungsi hingga 10-20 ribu orang.

Menurut data UNHCR, saat ini terdapat sekitar 32 ribu pengungsi Muslim dari Myanmar yang tercatat resmi pada dua camp pengungsi di Bangladeh. Selain itu UNHCR pun mengestimasikan adanya sekitar 200 ribu pengungsi yang tidak tercatat, dan tinggal di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

Kedua menlu bersama perwakilan IOM dan UNHCR pun sempat meninjau kamp pengungsi Kutupalong di Ukhiya, Cox’s Bazar Bangladesh, yang berjarak sekitar 390 kilometer dari Dhaka.

Menutup lawatannya ke Bangladesh, Menlu Retno mengadakan kunjungan kehormatan kepada  Perdana  Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina di kediaman resminya.

Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno menyampaikan hasil pertemuan ASEAN Retreat dan pertemuannya dengan Aung San Suu Kyi.

Selain itu, Retno juga menyatakan kesiapan Indonesia mendukung program modernisasi kereta api Bangladesh, serta ekspor batu bara ke negara tersebut. Retno juga menyampaikan undangan  Presiden Joko Widodo bagi PM Hasina untuk menghadiri IORA Summit pada Maret 2017.

Bangladesh merupakan salah satu pasar tradisional utama produk Indonesia, yang merupakan mitra dagang terbesar keenam bagi negeri itu. Total nilai perdagangan pada 2015 mencapai US$ 1,4 miliar. Ekspor Indonesia ke Bangladesh terutama minyak sawit, kopra, dan biji sawit.  Wisatawan Bangladesh ke Indonesia meningkat dari 6.928 orang pada 2013, naik menjadi 13.710 pada 2015.

YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

17 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

28 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

37 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

49 hari lalu

Suasana pemeriksaan kesehatan deteni atau tahanan WNA di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang


Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

56 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang terjadi di gedung bertingkat di Dhaka, Bangladesh, 29 Februari 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.


Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

56 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.


Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Tiga tersangka tindak pidana penyelundupan imigran Rohingya di Kantor Kejari Aceh Besar di Aceh Besar. ANTARA/HO-Kejari Aceh Besar
Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.


14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

Fotografer membantu pengungsi Rohingya untuk keluar dari Sungai Nad saat mereka melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh di Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 1 November 2017. Ratusan ribu warga Rohingya mengungsi dari negara bagian Rakhine untuk menghindari kekerasan. REUTERS/Hannah McKay
14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO