TEMPO.CO, Beijing - Seorang pemilik toko roti di Cina mengamalkan cara aneh untuk memotivasi dirinya. Dia merangkak di trotoar sebagai hukuman karena gagal mencapai target penjualan yang ditetapkan.
Bahkan, yang lebih mengharukan, tindakan itu turut diikuti karyawannya yang merasa bersalah atas kerugian yang harus ditanggung bos mereka. Identitas pemilik toko tersebut tidak dapat diidentifikasi.
Berdasarkan rekaman amatir yang tersebar dalam situs sosial Sina, dapat dilihat sekelompok pekerja itu merangkak di tempat umum di Yanbian Korean, di dekat wilayah Jilin, provinsi berpenduduk 27 juta jiwa.
Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria—yang ditengarai sebagai pemilik toko—dan empat staf wanitanya merangkak di jalanan yang diselimuti salju. Mereka menjadi tontonan khalayak ramai.
Sang pemilik toko mengambil keputusan untuk merangkak seorang diri ke setiap cabang toko sebagai hukuman karena tidak mencapai target penjualan sebesar US$ 16 ribu atau sekitar Rp 213 juta . Namun keputusan itu ternyata membuat stafnya merasa serba salah dan mengikuti jejak bos mereka.
Ini bukan pertama kalinya karyawan di Cina merangkak di depan umum karena gagal mencapai target penjualan mereka. Pada April tahun ini, sepuluh orang di Jilin dipaksa melakukan tindakan memalukan karena penjualan mereka tak sesuai target. Kejadian serupa juga terjadi di Zhenzhou, Oktober 2016, sampai beberapa anggota staf menangis.
DAILY MAIL | YON DEMA