TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menembakkan rudal balistik dari kapal selam yang berada di lepas pantai Sinpo. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan rudal balistik itu terbang sekitar 500 kilometer sebelum jatuh ke laut Jepang.
"Departemen Luar Negeri AS menyatakan sangat mengutuk peluncuran rudal ini," seperti dikutip BBC, Rabu, 24 Agustus 2016. Pemerintah AS juga menyebutkan, rangkaian tes rudal yang dilakukan Korea Utara ini akan meningkatkan kekhawatiran di PBB.
Peluncuran ini terjadi dua hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan bersama tahunan. Korea Utara mengecam aktivitas itu sebagai persiapan invasi. Bulan lalu, Amerika dan Korea Selatan juga sepakat menggelar sistem pertahanan rudal untuk menghadapi ancaman dari Utara.
Sebelumnya, Korea Utara juga sempat meluncurkan uji coba nuklir pada Januari lalu. Pada Februari, Korea Utara juga meluncurkan roket jarak jauh, sehingga PBB semakin memperketat sanksi untuk Korea Utara.
Ketegangan di Semenanjung Korea tengah kembali memburuk setelah Wakil Duta Besar Korea Utara untuk London menyeberang ke Korea Selatan. Bagi Kim Jong-un, hal tersebut merupakan hal yang memalukan.
INGE KLARA | BBC | REUTERS
Baca Juga
Kisah Teguh, Penyodomi 30 Anak, yang Pilih Bunuh Diri
Ahok Klaim Didukung Mega, PDIP: Ahok seperti Pendekar Mabuk