TEMPO.CO, Damaskus - White Helmets, organisasi relawan yang melakukan misi kemanusiaan di Suriah, dinominasikan menerima penghargaan Nobel Perdamaian. White Helmets dinominasikan setelah dipuji atas usahanya menyelamatkan puluhan ribu jiwa dari hantaman bom, baik yang dilakukan pemberontak, pemerintah Suriah, maupun jet tempur Rusia, sejak 2013.
Lebih dari 130 organisasi dari seluruh dunia telah mendukung kelompok Pertahanan Sipil Suriah (SCDF) atau White Helmets untuk memenangi penghargaan internasional bergengsi dari Komite Nobel Norwegia tersebut.
Syria Campaign, lembaga advokasi hak asasi manusia internasional untuk perlindungan warga sipil, menjadi organisasi pertama yang berinisiatif mengusulkan White Helmets dinominasikan menerima Nobel Perdamaian dalam acara yang akan diselenggarakan pada 7 Oktober mendatang.
"Upaya mereka menyelamatkan nyawa di tempat yang paling berbahaya di muka bumi sangat menakjubkan. Mereka pantas diberi bintang jasa kehormatan," kata Wendy Chamberlin, Presiden Institut Timur Tengah, pendukung White Helmets meraih Nobel.
White Helmets menyatakan telah memiliki sekitar 3.000 anggota yang datang dari berbagai latar belakang profesi, seperti tukang roti, penjahit, insinyur, pelukis, dan apoteker, yang berjanji membantu orang yang membutuhkan tanpa memandang afiliasi agama atau politik. White Helmets beroperasi hampir di seluruh Suriah, termasuk Aleppo, Idlib, Latakia, Homs, Deraa, dan Damaskus.
Lebih dari 60 ribu orang diselamatkan jiwanya dalam pertempuran yang sudah berlangsung selama dua tahun di Suriah. Selama itu pula, sedikitnya 134 anggota White Helmets tewas saat menjalankan tugas.
AL JAZEERA|YON DEMA