TEMPO.CO, Dubai - Hamza bin Laden, putra sulung mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, mendesak rakyat Arab Saudi untuk bersatu melawan pemerintahnya dalam usaha membebaskan diri dari pengaruh Amerika Serikat.
Menurut laporan kelompok intelijen SITE, Hamza bin Laden melalui pesan audionya menyerukan kepada pemuda Arab Saudi agar bergabung dengan organisasi Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), yang berbasis di Yaman, untuk mendapat pengalaman penting, yakni berperang.
"Setelah dia mendesak pemberontakan terhadap monarki Saudi, Hamza melanjutkan untuk berfokus pada isu-isu jihad global, melanjutkan perlawanan di Palestina dan Suriah," kata Rita Katz, Direktur SITE.
Pesan audio tersebut adalah pidato keempat Hamza bin Laden sejak Agustus 2015, ketika dia mencoba menegaskan pengaruhnya melalui jaringan teroris global.
Intelijen Amerika menyatakan Hamza, 23 tahun, adalah anak kesayangan mantan pemimpin Al-Qaeda yang dididik untuk menggantikannya sebagai tokoh tertinggi kelompok teroris itu. Setelah lima tahun Osama meninggal dunia, para pakar terorisme mendapati Hamza semakin populer dalam kalangan milisi dibandingkan pemimpinnya saat ini, Ayman al-Zawahiri.
Dilabeli Amerika sebagai waralaba jaringan teroris paling berbahaya, AQAP dibentuk pada Januari 2009 sebagai penggabungan Al-Qaeda cabang Yaman dan Arab Saudi. Yaman adalah tanah leluhur dari Osama bin Laden yang lahir di Arab Saudi, yang tewas di Pakistan pada 2011 oleh tim elite US Navy Seals setelah satu dekade memburunya.
Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi saat ini memerangi pemberontak yang didukung Iran di Yaman, selain milisi yang bergabung dalam AQAP dan ISIS.
Hamza lahir di Jeddah, Arab Saudi, pada 1991. Tiga tahun setelah kelahirannya, yakni pada 1994, Arab Saudi mencabut kewarganegaraan Osama setelah dia mengeluarkan fatwa mengecam keluarga kerajaan Arab Saudi dan Washington.
GUARDIAN | RT | YON DEMA