TEMPO.CO, Dublin - Ribuan warga Inggris yang memilih tetap bergabung dengan Uni Eropa, mulai berdatangan ke kantor kedutaan Irlandia di Irlandia Utara dan London untuk mengajukan paspor. Langkah tersebut diambil oleh para warga Inggris guna tetap mempertahankan haknya di Uni Eropa.
Seperti yang dilansir Reuters pada 28 Juni 2016, Kantor Pos Inggris mencatat, semenjak mayoritas warga Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit, setidaknya terdapat sekitar 4.000 pengajuan paspor Irlandia setiap hari.
Hal tersebut melonjak drastis dibanding biasanya yang hanya mencapai angka 200. Bahkan petugas menjadi kewalahan karena kehabisan stok formulir pengajuan paspor.
Selain kedutaan Irlandia di London dan Irlandia Utara, kantor perwakilannya di beberapa negara seperti Prancis dan Belgia telah mencatat peningkatan jumlah permintaan.
"Setelah referendum Inggris, telah terjadi lonjakan minat paspor Irlandia di Irlandia Utara, Inggris, dan di tempat lain," kata Menteri Luar Negeri Irlandia, Charlie Flanagan.
Flanagan mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut jelas menunjukkan bahwa sebagian warga Inggris khawatir akan kehilangan hak-hak mereka sebagai warga negara Uni Eropa.
Rata-rata warga Inggris yang mengajukan paspor Irlandia karena tidak terlalu ketat dalam memberikan syarat bagi warga negara lain untuk dapat memperoleh paspor negaranya. Siapa saja yang lahir di Republik Irlandia atau Irlandia Utara, atau memiliki orang tua atau kakek-nenek Irlandia, berhak atas paspor Irlandia.
Terdapat sekitar 6 juta warga keturunan Irlandia yang tinggal di seluruh wilayah Kerajaan Inggris saat ini.
Inggris Raya memilih keluar dari Uni Eropa setelah 43 tahun dengan perbandingan jumlah suara 52 persen dan 48 persen dalam referendum pada Jumat pekan lalu.
REUTERS | YON DEMA