TEMPO.CO, London - Perdana Menteri Inggris David Cameron menolak sikap calon Presiden Amerika Serikat yang melarang umat Islam memasuki negeri itu. "Pernyataan Trump itu bodoh dan salah," ucapnya.
Meskipun menyampaikan kecaman, kata juru bicara Cameron, Dan York-Smith, sang Perdana Menteri tetap ingin berhubungan baik dengan Amerika Serikat, siapa pun yang menjadi presiden negeri itu.
"Beliau secara jelas mengatakan akan bekerja sama dengan siapa pun yang menjadi Presiden AS," kata York-Smith.
Komentar Cameron itu disampaikan untuk menanggapi wawancara Trump dengan sebuah saluran televisi yang disiarkan pada Senin, 16 Mei 2016, dengan tajuk Selamat Pagi Inggris.
"Itu tampak seperti kami tidak kan memiliki hubungan yang sangat baik," kata Trump dalam wawancara yang digelar di New York. "Siapa tahu, saya berharap memiliki hubungan baik dengan Cameron, tapi dia tidak menghendaki."
Dalam wawancara yang diadakan pada Sabtu, 14 Mei 2016, Trump juga menyinggung soal terpilihnya Sadiq Khan menjadi wali kota muslim pertama London. Menurut dia, terpilihnya Khan merupakan sebuah kebodohan.
"Saya akan mengeluarkan pelarangan sementara terhadap Khan, wali kota muslim Inggris," kata pengusaha real estate itu.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN