Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Sebaiknya Beri Kesempatan Bagi RI Bebaskan WNI

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Wawan Saputera (tengah) mantan Sandera milisi Abu Sayyaf dipeluk dua orang kerabatnya saat tiba di bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Mei 2016. Dua warga Makassar yang ikut menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf tiba makassar dan langsung dijemput keluarga. TEMPO/Iqbal lubis
Wawan Saputera (tengah) mantan Sandera milisi Abu Sayyaf dipeluk dua orang kerabatnya saat tiba di bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Mei 2016. Dua warga Makassar yang ikut menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf tiba makassar dan langsung dijemput keluarga. TEMPO/Iqbal lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Filipina akan berkumpul di Yogyakarta hari ini, Kamis, 5 Mei 2016.  Pertemuan itu digelar untuk menyikapi permasalahan keamanan di laut, terutama Laut Sulu-Sulawesi dimana terdapat penyerangan terhadap kapal-kapal Indonesia dan Malaysia di perairan perbatasan ketiga negara.

Menurut Guru Besar Hukum Internasional, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Melda Kamil Ariadno, SH, LL.M., Ph.D,  ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh Indonesia, Filipina dan Malaysia dalam mengamankan perairan, khususnya yang saling berbatasan.

“Pertama, ketiga negara sebaiknya sepakat untuk mengadakan patroli bersama di wilayah perbatasan zona ekonomi eksklusif (ZEE)  ketiga negara,” kata profesor yang juga Ketua Klaster Riset Kebijakan Kelautan Berkelanjutan tersebut kepada Tempo, Rabu, 4 Mei 2016.

Hal ini dilandasi pemikiran bahwa pada dasarnya permukaan laut dari ZEE itu adalah “high seas” dimana berlaku kebebasan berlayar (freedom of navigation).  “Di ZEE,  hak berdaulat negara pantai hanya berlaku terhadap pemanfaatan sumber daya hayati dan non hayati di kolom airnya, sementara daerah di dasar laut dan tanah dibawahya diatur oleh rejim yang lain yaitu landas kontinen,” kata penulis  buku “‘Hukum Internasional, Hukum yang Hidup” tersebut.

Negara-negara terkait harus berupaya sekeras mungkin agar ZEE-nya aman untuk dilayari dan bebas dari segala tindak pidana di laut.  Misalnya, ancaman dari kapal lain, perompakan, perdagangan manusia, penyelundupan manusia, kerja paksa dan kejahatan perikanan.

“Jika negara itu tidak bisa melakukannya sendiri maka negara lain terutama yang berdekatan dan terkait tentunya dapat mengajukan kerjasama dalam mengamankan ZEE tersebut,” kata mantan Pemimpin Redaksi Jurnal Indonesia Law Review itu.

Lantaran ZEE merupakan jalur pelayaran internasional, maka jika ketiga negara bertetangga ini tidak sepakat untuk mengadakan patroli bersama untuk mengamankan ZEE yang berbatasan, dikhawatirkan akan ada tuntutan dari negara pengguna perairan tersebut untuk ikut dalam pengamanannya. Seperti pernah terjadi di Selat Malaka beberapa tahun silam.

Melda menegaskan tidak ada satu pun negara yang  bisa memaksakan negara lain untuk menggelar patroli bersama di laut teritorialnya, karena daerah itu merupakan kedaulatan penuh negara pantai. Kecuali, jika negara itu mengizinkan atau tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pemerintah yang berdaulat, sebagaimana kasus perompakan di perairan Somalia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Poin penting kedua, menurut Melda, terkait upaya pembebasan WNI yang disandera, Filipina sebaiknya memberikan kesempatan kepada Pemerintah Indonesia untuk ikut serta membantu pembebasan.  “Hal ini karena Indonesia memiliki yurisdiksi personalitas aktif kepada kasus ini dimana warga negaranya telah menjadi korban,” kata profesor yang juga menulis buku “What is Indonesian Responsibility for High Seas Fisheries?” itu.

Dia menegaskan Filipina memiliki yurisdiksi territorial sebagaimana yurisdiksi yang terkuat, akan tetapi Indonesia berhak juga menuntut diberikan kesempatan untuk melaksanakan yurisdiksinya. “Kecuali jika terbukti bahwa Filipina bisa menangani hal ini sendiri. Sampai saat ini, sayang sekali belum terbukti,” tambah dia.

Terakhir, Melda menegaskan bahwa sebaiknya Filipina, Indonesia dan Malaysia tidak memberikan toleransi kepada kelompok garis keras Abu Sayyaf dengan membayar uang tebusan. Terlebih karena tidak akan menyelesaikan masalah keamanan di laut seperti halnya perompakan.
Sebaliknya, pembayaran tebusan hanya akan semakin menaikkan harga asuransi yang harus dibayar bagi rute pelayaran tersebut. Akibatnya akan merugikan perdagangan internasional.

Karena itulah, insiden perompakan di laut bebas atau di daerah di luar yuridiksi negara pantai merupakan yuridiksi universal dimana semua negara diminta untuk bekerja sama memberantasnya.

Pada akhirnya, keputusan kerjasama keamanan maritim diserahkan kepada kepentingan ketiga negara. “Namun perlu terus diingat bahwa setiap negara haruslah bekerjasama dalam mengamankan rute-rute pelayaran internasional, khususnya di zona maritim yang tunduk pada kebebasan pelayaran seperti halnya ZEE, dengan menepiskan egosentris masing-masing negara demi pengamanan laut dari tindak pidana yang mengancamnya,” pungkasnya.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

2 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 Claudia Scheunemann (kanan) berusaha melewati hadangan pesepak bola Timnas Filipina Putri U-17 Ariana Markey (kiri) saat pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin, 6 Mei 2024. Timnas Indonesia Putri U-17 kalah lawan Timnas Filipina Putri U-17 dengan skor 1-6. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.


Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Para peneliti telah merekayasa Beras Emas (kiri) agar memiliki manfaat nutrisi yang tidak diperoleh dari nasi putih biasa. REUTERS/ERIK DE CASTRO
Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.


Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

6 hari lalu

Pemain timnas Filipina, Mike Ott dan Kevin Ingreso melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, 21 November 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

9 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

10 hari lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

11 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

18 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

29 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.