TEMPO.CO, Brussels - Perburuan internasional sedang dilangsungkan atas tersangka serangan teror Brussels, Najim Laachraoui, pemuda 24 tahun asal Belgia.
Meskipun ada laporan bahwa Laachraoui telah ditangkap di Kota Anderlecht di sebuah restoran pizza, pagi waktu setempat, media di Belgia membantah dan mengatakan laporan tersebut tidak akurat. Demikian dikutip dari laman Scotsman.com, Rabu, 23 Maret 2016.
Laachraoui dipercaya sebagai otak serangan di Brussels pada Selasa, 22 Maret 2016. Ia diduga menjalankan aksi bersama dua bersaudara, Brahim dan Khalid El Bakraoui, yang meledakkan diri di Bandar Udara Zaventem kemarin.
Total korban tewas, ditambah aksi serangan di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek, Brussels, menjadi 34 orang. Dalam sebuah pernyataan kemarin, polisi Belgia telah mengimbau setiap orang secepatnya memberi informasi tentang Laachraoui, pria yang terekam kamera CCTV, yang mengenakan topi dan jaket berwarna terang.
Laachraoui adalah pembuat bom. Dia diduga memainkan peran penting dalam serangan teror Paris pada November tahun lalu.
Laachraoui juga merupakan kaki tangan tersangka teror Paris, Salah Adbeslam, yang ditangkap di Brussels pada Jumat pekan lalu. Penangkapan terhadap Adbeslam ini dipercaya menjadi alasan terjadinya dua serangan di Brussels.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengutuk serangan tersebut dengan mengatakan pelakunya buta, brutal, dan pengecut.
Kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
SCOTSMAN.COM | MECHOS DE LAROCHA