TEMPO.CO, Beijing - Iklan lowongan kerja perusahaan ternama Cina yang bergerak di bidang alat berat, Sany Heavy Industry Co Ltd, telah mengundang kritik luas, terutama di dunia maya.
Dalam situsnya, Sany mencari calon pekerja dengan hanya menginginkan wanita asing yang cantik, cerdas, dan berpenampilan menarik, serta bersedia melakukan apa pun guna melayani sang direktur.
Tidak lama kemudian setelah beredar di Internet, iklan lowongan kerja itu langsung mendapat kecaman dari para peselancar di dunia maya setelah dianggap menyebarkan pesan diskriminasi secara terbuka dalam pekerjaan.
Seperti dilansir Asia One pada 17 Maret 2016, iklan lowongan kerja itu secara khusus mencari wanita asing yang cantik, berijazah, fasih berbahasa Inggris, dan tertarik menyediakan pakaian atau salad buah untuk pemilik perusahaan tersebut.
Entri di beberapa situs pencari pekerjaan sejak beberapa minggu lalu menunjukkan bahwa CEO perusahaan tersebut, Liang Wengen, diketahui sedang berusaha menyempurnakan bahasa Inggris-nya dengan ditemani wanita yang ceria dan menawan.
Ma Te, profesor hukum di University of International Business and Economics di Beijing, mengatakan, meskipun iklan itu berbau diskriminatif, tuntutan hukum jarang terjadi. Perusahaan di Cina cenderung melihatnya sebagai hak prerogatif mereka untuk mempekerjakan siapa pun yang mereka inginkan.
"Hal ini praktis tidak mungkin memenangkan kasus terhadap perusahaan yang menempatkan persyaratan diskriminatif dalam daftar pekerjaan," kata Profesor Ma.
Halaman Laowai Career.com, sebuah situs khusus untuk warga asing yang mencari pekerjaan di Cina, menyatakan Sany menyediakan gaji bulanan sebesar 11-15 ribu yuan (Rp 22-30 juta), sebuah kamar, makanan, serta potensi bonus kepada wanita asing lulusan perguruan tinggi dengan penampilan dan perangai yang baik untuk menjadi asisten ketua.
Iklan yang juga dipasang di situs Universitas Peking tersebut turut meminta calonnya wajib menemani majikan untuk tugas luar daerah, mencetak dokumen, dan mengatur jadwal majikan, selain menyediakan salad buah-buahan serta meracik teh untuk mereka.
Keaslian dari iklan yang diunggah ke kedua situs tersebut telah diverifikasi dan telah dibagikan ke beberapa akun media sosial, seperti China Weibo dan WeChat.
ASIA ONE | CHINA REAL TIME | YON DEMA