TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir di Washington, DC, Amerika Serikat, pada 1 April 2016.
"Beliau diminta mewakili presiden dalam pertemuan tingkat kepala negara tentang keamanan nuklir di Washington," kata Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib di kantor Wakil Presiden di Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat 11 Maret 2016.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut digagas Amerika Serikat sebagai agenda dua tahun sekali, yang dimulai pada 2010, dan Indonesia telah berpartisipasi sejak awal.
"Pertemuan ini tidak membahas senjata nuklir, melainkan bahan-bahan aktifnya untuk keperluan medis dan lain-lain," katanya.
Dia menjelaskan, KTT Keamanan Nuklir akan membahas keamanan dan pengamanan penggunaan bahan-bahan aktif nuklir, termasuk apabila bahan tersebut jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.
"Termasuk jika jatuh ke tangan teroris dan ekstremis," ujarnya.
KTT Keamanan Nuklir di Washington akan diikuti 52 negara anggota, diawali pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM) pada 30-31 Maret, untuk membahas rancangan dokumen hasil yang akan diadopsi di tingkat pemimpin negara.
Hingga saat ini, 34 kepala negara/pemerintahan telah mengkonfirmasi untuk hadir dalam KTT tersebut.
KTT Keamanan Nuklir Keempat akan menghasilkan dua dokumen, yakni communique, yang akan memuat ketegasan komitmen negara-negara anggota dalam pengamanan nuklir, serta rencana kerja KTT yang berisi langkah-langkah konkret untuk dikerjakan badan-badan terkait, yakni PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan Interpol.
ANTARA