TEMPO.CO, Beijing -Cina akan mulai membuka penerbangan sipil ke Laut Cina Selatan tahun ini. Cina sedang memperluas pembangunan infrstruktur di sejumlah pulau dan karang yang berada di kawasan yang saat ini diperebutkan oleh beberapa negara.
Sebagaimana dikutip dari laman Channel News Asia, masyarakat dapat mengakses penerbangan menuju kota Sansha, di Pulau Woody kepulauan Paracel, daerah administratif di Laut Cina Selatan yang berada d bawah penguasaan Cina.
"Lapangan udara di Sansha dan satu terbaru di Fiery Cross Reef di kepulauan Spratly diharapkan dapat meningkatkan pelayanan lalu lintas udara di kawasan itu," kata Mayor Xiao Jie.
Dua kapal penumpang dan kapal polisi sebagai markas untuk melakukan komunikasi bergerak di Sansha. Menurut Xiao Jie, di kawasan itu disediakan navigasi dan pengawasan untuk memberikan informasi cuaca dan aeronautika.
Cina mengklaim sebagian besar wilayah di Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim kawasan itu sebagian wilayah mereka.
Amerika Serikat telah menyuarakan keprihatinan tentang tindakan sewenang-wenang Cina di satu rute perdagangan paling sibuk di dunia itu.
Namun Beijing mengatakan kawasan itu dibangun justru untuk warga sipil dan akan menguntungkan banyak negara.
CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA