TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye Hillary Clinton sedang mempersiapkan diri menghadapi pertarungan keras melawan Donald Trump dalam perebutan kursi Presiden Amerika Serikat.
Mereka menyusun lima langkah taktis untuk menghentikan laju Trump, pengusaha kaya yang mewakili Partai Republik. Seperti dikutip dari laman Daily Mail, Selasa, 1 Maret 2016, tim Clinton memiliki lima taktik.
"Pertama, dengan menggambarkan Trump sebagai meriam berbahaya dan bigot perusak negara," kata Geoff Garin, ketua tim pemenangan Clinton sejak pemilu 2008.
Kedua, kata Garin, pihaknya akan menyerang Trump yang temperamental dengan sebuah pertanyaan tajam, "Apakah Trump layak menjadi panglima tertinggi." Bisakah Trump, kata dia, benar-benar diandalkan sebagai juara bagi semua orang, kecuali bagi dirinya sendiri.
Ketiga, tim kampanye akan memanfaatkan pernyataan Presiden Barack Obama, yang menyebut Trump tidak bisa dipercaya dengan cara pandangnya terhadap posisi kebebasan dunia saat ini.
Tim juga memiliki amunisi lain yang tidak kalah dahsyat, yakni mengenai suami Hillary, mantan Presiden Bill Clinton. Bill mengatakan siap terlibat kegiatan kampanye ketika daftar calon keluar.
Terakhir, Edward G. Rendell, mantan Gubernur Pennsylvania yang mendukung Clinton, mengatakan kunci untuk mengalahkan Trump adalah lebih banyak mendorong, lebih ekstrem, dan memberi komentar ofensif.
Sejauh ini, tim menyoroti kampanye Trump dan menemukan data bahwa ia merupakan sosok yang memiliki cara padang seksis dan rasis serta memiliki sifat kekanak-kanakan dan cepat marah.
DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA