TEMPO.CO, California - Wartawan TEMPO Dewi Rina Cahyani memperoleh kesempatan untuk mengikuti konperensi pers Presiden Amerika Serikat Barack Obama usai digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara di ASEAN dan Amerika Serikat atau KTT AS-ASEAN. Tak semua wartawan yang meliput KTT tersebut dapat mengikuti konferensi pers yang digelar di Sunnylands, California, Amerika Serikat, Selasa, 16 Februari 2016.
Hanya sejumlah wartawan Gedung Putih dan perwakilan dari negara-negara ASEAN, termasuk Tempo yang dapat masuk ke dalam kawasan resor di Sunnylands tersebut. Tempo bersama 13 wartawan lainnya dari kawasan ASEAN yang diundang oleh Foreign Press Center, Amerika Serikat, telah bersiap satu setengah jam sebelum keterangan pers digelar.
Baca Juga:
Kami mengantre di pintu ruangan media center yang jaraknya sekitar 30 meter dari ruang konferensi. Petugas secret service berjaga-jaga mulai dari pintu masuk hingga ruang konferensi yang berdinding kaca dengan taman dan pemandangan mempesona.
Setelah menunggu hampir satu jam di ruangan, Presiden Obama pun datang pada pukul 13.55. Menggunakan setelan jas berwarna biru tua dan kemeja putih, ia langsung menaiki podium dan membacakan keterangan tertulisnya. Selang sepuluh menit kemudian, Obama mempersilahkan wartawan mengajukan pertanyaan.
Namun tak seperti konferensi pers pada umumnya, Gedung Putih telah menseleksi wartawan yang akan mengajukan pertanyaan. Sejumlah wartawan terutama dari kawasan ASEAN tak puas karena tak ada satu pun pertanyaan yang membahas soal kerja sama antara AS dan ASEAN. “Semestinya Obama memberi satu saja kesempatan kepada wartawan ASEAN untuk bertanya, bukan hanya membahas masalah dalam negeri di Amerika Serikat,” kata wartawan dari Thailand, Monitta, Rabu, 16 Februari 2016.
Kekecewaan diungkapkan pula oleh Niesey, wartawan Kamboja. Ia mengatakan Obama tak memberi kesempatan wartawan dari Asia Tenggara mengajukan pertanyaan.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Obama menyatakan pentingnya kerja sama antara AS dan ASEAN dalam hal ekonomi, keamanan, perubahan iklim dan hak asasi manusia. Obama kembali menegaskan pentingnya kerja sama Trans Pacific Partnership meningkatkan kesejahteraan di AS dan negara-negara ASEAN. “Kami akan membantu ASEAN memahami pentingnya TPP,” ujarnya.
Dia melanjutkan, tentang kawasan Laut Cina Selatan, akan diselesaikan secara damai. Namun Cina diminta menghentikan reklamasi dan tanpa kekerasan militer. Obama juga mendukung kebebasan navigasi dan lalu lintas udara yang dilindungi hukum internasional. Kebebasan ini berlaku bagi semua negara.
DEWI RINA (CALIFORNIA)