TEMPO.CO, Otttawa - Menteri Luar Negeri Kanada, Stephanie Maurice Dion, membenarkan kabar bahwa negaranya merencanakan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran menyusul negara-negara barat lain. Pencabutan tersebut terkait dengan penghentian program nuklir Iran untuk kepentingan militer.
"Kabar itu benar. Perserikatan Bangsa-bangsa telah mendesak sejumlah negara mencabut sanksi guna mencegah Iran menggunakan program senjata nuklir untuk tujuan militer," kata Dion.
Dion dalam keterangannya kepada media, Selasa, 26 Januari 2016, mengatakan, jika perusahaan pesawat terbang Prancis, Airbus, diperkenankan melakukan jual beli dengan Iran, maka Kanada juga akan melakukan hal serupa, yakni mengizinkan perusahaan Bombardier Inc. mengekspor pesawat ke Iran.
"Jika Airbus sanggup melakukan hal itu, mengapa Bombardier tidak bisa? Ini adalah jalan membantu Kanada atau rakyat Iran, Israel atau siapapun. Apakah Kanada mau menyakiti industrinya sendiri?" kata Dion saat melakukan tanya jawab dengan wartawan di Montreal, Selasa.
Ketika ditanya wartawan mengapa Bombardieer diizinkan melakukan bisnis dengan Iran segera setelah sanksi dicabut, Dia menjawab, "Ini semata-mata alasan bisnis."
Iran, pada akhir pekan lalu, mengumumkan bahwa negeri itu akan membeli lebih dari 160 pesawat terbang Eropa, terutama buatan Airbus Prancis. Menurut Dion, keengganan sebagian pihak di Kanada untuk mencabut sanksi terhadap Iran merupakan bagian dari keinginan kelompok oposisi. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan banyak negara telah mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran secara bertahap.
CBC | REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN