TEMPO.CO, Pyongyang - Seorang pejabat senior Korea Utara, Kim Ki Nam, memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan tentang kesiapan negara itu untuk memulai perang. Pernyataan itu dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Korea Utara mengklaim sukses melakukan uji coba bom hidrogen pada 6 Januari 2016.
Kepala departemen propaganda Partai Pekerja Korea Utara berujar: "Cemburu atas sukses uji coba pertama H-bom kami, AS dan pengikutnya menggiring situasi ke ambang perang dengan mengatakan mereka telah kembali melakukan siaran dan serangan psikologis (di perbatasan), serta membawa bomber strategis."
Seperti dilansir dari laman Express.co.uk, 9 Jnauari 2015, Ki Nam menyalahkan Seoul sebagai pihak yang menggiring situasi ke ambang perang setelah menggunakan pengeras suara, menyebarkan pesan dan memprovokasi dengan memutar musik pop di wilayah perbatasan kedua negara.
Ia menambahkan bahwa pembicaraan antara Amerika Serikat dan Seoul setelah uji coba bom hidrogen telah memicu ketegangan dan mendorong negara menuju konflik.
Adapun pejabat Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa Seoul dan Amerika Serikat telah membahas serangan militer di Semenanjung Korea. Laporan juga menunjukkan bahwa militer AS dan Korea Selatan telah menyiapkan bomber B-52, pesawat tempur F-22 dan kapal selam bertenaga nuklir.
Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan oleh perbatasan dengan dilengkapi senjata berat dalam keadaan siap perang di kedua sisi, dan keduanya tercatat pernah mengancam satu sama lain di masa lalu.
Pembicaraan antara kedua negara tahun lalu menunjukkan tanda-tanda ketegangan mulai mencair setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai.
Berdasarkan pembicaraan itu, Korea Selatan sepakat untuk menghentikan penyiaran pesan anti-Pyongyang dari pengeras suara di dekat perbatasan.
Tapi uji coba nuklir pekan lalu telah menimbulkan ketegangan dan membawa kedua negara ke ambang perang.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahkan mendesak Cina, satu-satunya sekutu utama Korea Utara dan pemberi bantuan terbesar, untuk mengakhiri hubungannya dengan Korea Utara.
EXPRESS.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA