TEMPO.CO, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk uji coba bom hidrogen oleh Korea Utara. Uji coba ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap Jepang dan tantangan besar bagi upaya pengendalian senjata nuklir.
"Saya sangat mengutuk tindakan ini. Uji nuklir yang dilakukan Korea Utara adalah ancaman serius bagi keamanan nasional kami dan kami sama sekali tidak bisa menenggang hal ini," katanya, seperti dilansir Inquirer pada Rabu, 6 Januari 2016.
Abe menyarankan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil kasus itu karena melanggar resolusi pembatasan lalu.
"Ini jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tantangan berat terhadap usaha internasional untuk pengendalian senjata," ucapnya.
"Sebagai negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, kami akan mengambil langkah tegas dengan menyelaraskan usaha dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, Cina, dan Rusia, termasuk urusan di Dewan Keamanan PBB," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji bom hidrogen.
Media Korea Utara mengumumkan tes tersebut dilakukan setelah gempa berkekuatan 5,1 pada skala Richter terdeteksi di dekat Punggye-ri. Kawasan itu pernah dijadikan tempat uji coba nuklir oleh Korea Utara pada 2013.
Pembaca berita televisi mengatakan Korea Utara telah berhasil melakukan tes bom hidrogen pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, 6 Januari 2016.
INQUIRER | YON DEMA