TEMPO.CO, Yerusalem - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Repulbik, Ben Carson, pada Kamis, 17 Desember 2015, membatalkan kunjungannya ke Israel dan tiga negara di Afrika. Pengumuman tersebut disampaikan sepekan setelah calon Republik lainnya, Donald Trump, batal mengunjungi Yerusalem menyusul pernyataan kontroversialnya mengenai umat Islam.
Menurut Washington Post, Carson, yang sedianya untuk pertama kalinya ke Israel pada akhir Desember 2015, telah dijadwalkan melakukan perjalanan di Israel pada 27 Desember 2015. Dari sini, Carson melanjutkan perjalanannya ke Kenya, Zambia, dan Nigeria.
Juru bicara kampanye Carson, Doug Watts, sebagaimana diwartakan Washington Post, mengatakan, dalam sebuah pernyataan, "Pembatalan perjalanan ini semata-mata karena masalah keamanan." Tetapi pernyataan Watts tidak menyebutkan secara spesifik bentuk ancaman keamanan tersebut.
Carson dan Trump, dua calon presiden dari Republik, sampai sejauh ini mendapatkan perhatian penuh dari dinas rahasia AS.
Semula, Carson dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Sesuai dengan kebijaksanaan Israel, Perdana Menteri akan menemui seluruh calon presiden dari Partai Republik maupun Demokrat di Yerusalem.
YERUSALEM POST | CHOIRUL AMINUDDIN