TEMPO.CO, Sydney - Kota terbesar di Australia, Sydney, dilanda hujan badai yang disertai butiran es sejak Selasa malam, 15 Desember 2015.
Akibat hujan batu es sebesar bola golf dan angin pada kecepatan 200 kilometer per jam, petugas medis mengatakan dua orang terluka karena terkejut dan luka di kepala dekat Kurnell, pinggiran kota yang terdampak paling parah.
Layanan darurat mengatakan mereka telah menerima 400 panggilan dan laporan mengenai 25 rumah di Semenanjung Kurnell yang mengalami kerusakan sangat signifikan.
Seorang warga mengatakan suara badai itu terdengar seperti sebuah kereta api barang yang sedang berjalan dengan kecepatan tinggi di atas rel.
Berbicara kepada Sky News, dia mengatakan, badai itu juga menumbangkan pohon dan kabel listrik serta merusak bangunan, termasuk sebuah pabrik desalinasi, selain membanjiri jalan raya.
Beth, yang tinggal dan bekerja di selatan Kota Kurnell, mengatakan "es seukuran bola golf" jatuh di Gereja Anglikan St Andrew.
"Kami diserang guntur dan kilat, serta hujan es besar," katanya.
Biro Meteorologi mengatakan peringatan tentang angin kencang, hujan batu, dan hujan lebat sudah dikeluarkan kepada penduduk di tengah Sydney, bandara, dan sekitar Jembatan Harbour Sydney.
Bandara masih dibuka, tetapi diperkirakan akan terjadi keterlambatan. Sementara itu, para ahli meterologi mengatakan kondisi cuaca dan badai tersebut berada pada level "berbahaya".
"Ini adalah apa yang disebut sebagai badai super, dan salah satu badai paling berbahaya yang kita alami," kata Biro Meteorologi, seperti yang dilansir News.com.au pada 16 Desember 2015.
YON DEMA | DAILLY TELEGRAPH| NEWS.COM.AU