TEMPO.CO, Bangkok - Di Thailand, tidak ada setitik pun keraguan bahwa mengkritik keluarga kerajaan dianggap bukan hanya perbuatan tidak sopan, tapi juga ilegal. Kerajaan dilindungi hukum ketat yang mengancam siapa pun dengan hukuman penjara bila dianggap menghina keluarganya.
Kini, tampaknya hukum itu juga mengakomodasi hewan peliharaan kerajaan setelah seorang pekerja pabrik didakwa oleh pengadilan militer karena membuat komentar "sarkastis" tentang anjing favorit Raja Bhumipol Adulyadej.
Pekerja, Thanakorn Siripaiboon, seperti dilaporkan Telegraph, 15 Desember 2015, harus menghadapi hukuman 37 tahun penjara untuk serangkaian posting online yang diduga juga berisi fitnah kepada raja dan konten kontroversial seputar korupsi militer. Kasus ini terjadi di tengah tingginya penolakan terhadap hukum lese majeste yang diberlakukan di negara itu sejak jenderal ultra-monarki berkuasa dalam kudeta Mei 2014.
Anon Numpa, pengacara Thanakorn, mengatakan rincian dari komentar yang meremehkan anjing raja tidak diungkapkan dalam persidangan yang dilakukan tertutup. Ia pun menyesalkan hukuman yang harus diterima kliennya.
"Saya tidak pernah membayangkan mereka akan menggunakan hukum untuk anjing kerajaan," kata Anton kepada The New York Times, seperti dikutip dari laman Telegraph, 15 Desember. "Ini omong kosong."
Thong Daeng adalah anjing yang telah menjadi anggota kesayangan keluarga kerajaan karena ia dipungut oleh Raja Bhumibol dari tumpukan sampah di jalanan. Raja menulis sebuah buku tentang Thong Daeng pada 2002. Dalam buku itu, hewan ini dipuji sebagai binatang yang rendah hati dan penuh hormat.
Buku ini menjadi dasar pembuatan film animasi Khun Thong Daeng: The Inspiration, yang menjadi film box office kedua di Thailand tahun ini.
MECHOS DE LAROCHA | TELEGRAPH.CO.UK