TEMPO.CO, Kabul - Kementerian Luar Negeri Spanyol menyatakan Kedutaan Besar Spanyol di Kabul, Afganistan, diserang sekelompok tentara Taliban, Jumat, 11 Desember 2015. Taliban mengakui mereka bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang meledak di dekat wisma tamu asing di sekitar Kedutaan Spanyol itu.
Menurut Kepala Kepolisian Kabul Abdul Rahman Rahimi, bom bunuh diri tersebut diletakkan di dalam sebuah mobil. Namun dia enggan berkomantar banyak ihwal serangan itu. "Saya hanya dapat mengkonfirmasi bahwa saat ini telah terjadi bom bunuh diri di daerah Sherpur," katanya kepada kantor berita BBC.
Petugas kepolisian Afganistan pun mengungkapkan, sedikitnya ada tujuh gerilyawan yang terlibat dalam serangan itu. Menurut saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian, telah terjadi ledakan keras yang disusul rentetan tembakan dalam kejadian pada Jumat malam tersebut.
Para saksi mata mengatakan, saat ini, baku tembak masih terjadi di sekitar Kedutaan Spanyol. Pasukan keamanan, baik dari Afganistan maupun Spanyol, tengah berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan laporan BBC, Presiden Spanyol Mariano Rajoy telah mengetahui peristiwa tersebut.
Salah seorang pejabat Afganistan yang enggan menyebutkan identitasnya kepada harian Washington Post mengatakan bom bunuh diri yang terjadi di dekat sebuah wisma tamu asing tersebut telah melukai satu orang. Kini, korban akibat pengeboman tersebut telah dibawa ke rumah sakit.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian dari serangan berani yang dilakukan Taliban terhadap target kalangan atas di Afganistan. Serangan ini rangkaian dari serangan Taliban di Bandara Kandahar, Afganistan, pada Selasa siang lalu, saat sekitar 50 orang tewas akibat serangan itu.
BBC | WASHINGTON POST | ANGELINA ANJAR SAWITRI