TEMPO.CO, Jakarta - Suhu udara Gunung Qomolongma atau Chomolungma, yang juga dikenal dengan nama Gunung Everest, bertambah hangat dalam waktu 50 tahun belakangan, demikian laporan yang dikeluarkan pada Minggu, 6 Desember 2015.
Gletser di daerah Gunung Qomolongma telah menyusut dalam jumlah sangat besar. Hal ini mengakibatkan peningkatan air dari gletser ke danau dan hilir sungai, kata laporan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua, Senin, 7 Desember 2015. Laporan itu disiarkan bersama oleh Chinese Academy of Sciences, Hunnan University of Science and Technology, dan Mount Qomolongma Snow Leopard Conservation Center.
Pada saat yang sama, lingkungan ekologi di daerah tersebut bertambah baik dengan meningkatnya areal hutan, kata laporan itu.
Gunung Qomolongma, yang memiliki ketinggian 8.844 meter di atas permukaan laut dan berada di perbatasan Cina dan Nepal, adalah puncak tertinggi di dunia.
ANTARA