TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Nepal menyalahkan pilot sebagai penyebab kecelakaan pesawat pada Januari yang menewaskan 72 orang di dalamnya.
Pernyataan pada Jumat 29 Desember 2023 ini diumumkan pemerintah Nepal setelah penyelidikan selama berbulan-bulan terhadap bencana penerbangan terburuk di negara itu dalam tiga dekade.
Baca Juga:
Layanan Yeti Airlines terbang dari Katmandu ke Pokhara, pintu gerbang bagi peziarah dan pendaki, ketika jatuh saat turun.
ATR 72 dengan 68 penumpang dan empat awak jatuh ke jurang terjal, hancur berkeping-keping dan terbakar saat mendekati tujuan. Enam anak-anak dan 15 warga asing termasuk di antara korban tewas.
Buddhi Sagar Lamichhane, anggota komisi investigasi, mengatakan bahwa penyelidikan menyimpulkan bahwa “tuas yang salah” ditarik pilot di kokpit.
“Secara teknis, pesawat baik-baik saja, tetapi tampaknya kesalahan manusia yang menyebabkannya terhenti dan jatuh,” kata dia.
Laporan tersebut, yang diserahkan kepada Kementerian Pariwisata pada Kamis, mengatakan bahwa kemungkinan besar penyebab kecelakaan fatal tersebut adalah “pergerakan yang tidak disengaja dari kedua tuas dalam penerbangan.”
Menggeser baling-baling ke posisi feather akan menghentikan produksi daya dorong, yang menurut laporan itu adalah penyebab pesawat terhenti dan kemudian jatuh.
Rekaman media sosial dari kecelakaan itu menunjukkan pesawat berbaling-ganda itu tiba-tiba berbelok tajam ke kiri ketika mendekati bandara Pokhara.
“Masalah faktor manusia seperti beban kerja yang tinggi dan stres yang tampaknya mengakibatkan kesalahan identifikasi dan pemilihan baling-baling,” kata laporan itu.
Dikatakan juga bahwa para kru melewatkan “dek penerbangan dan indikasi mesin yang terkait bahwa kedua baling-baling dalam kondisi feather.”
Industri penerbangan Nepal berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, mengangkut barang dan orang dari daerah yang sulit dijangkau, serta mengangkut pendaki gunung asing.
Namun, sektor ini telah dilanda sejumlah kecelakaan mematikan karena kurangnya pelatihan dan pemeliharaan. Uni Eropa telah melarang semua maskapai penerbangan Nepal memasuki wilayah udaranya karena alasan keamanan.
Nepal juga memiliki beberapa landasan pacu tersulit dan terpencil di dunia, diapit oleh puncak-puncak yang tertutup salju dengan pendekatan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu.
Kecelakaan penerbangan paling mematikan terjadi pada 1992, ketika seluruh 167 orang di dalam pesawat Pakistan International Airlines tewas ketika pesawat tersebut jatuh saat mendekati Katmandu.
Pilihan Editor: Detik-detik Kecelakaan Pesawat di Nepal dari Video Amatir Penumpang Yeti Airlines
ARAB NEWS